Berita Bali

RESMI! Statement Partai Gerindra Terkait Ucapan Perbekel Baturiti, Kami Percaya Polri

RESMI! Statement Partai Gerindra Terkait Ucapan Perbekel Baturiti, Kami Percaya Polri

Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
ISTIMEWA
LAPORAN - Pelaporan terhadap Perbekel Baturiti, I Made Suryana terkait dugaan ujaran kebencian oleh DPD Partai Gerindra Bali ke Polda Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- DPD Partai Gerindra Bali dan seluruh DPC kompak melayangkan laporan ke kepolisian terkait ujaran kebencian.

Hal itu merujuk pada pernyataan Perbekel Baturiti, I Made Suryana. 

Pernyataan Perbekel Baturiti dinilai memicu kegaduhan di masyarakat.

DPD Gerindra Bali melakukan pelaporan ke Polda Bali, sedangkan DPC melakukukan pelaporan ke masing-masing Polres dan Polresta pada Jumat, 13 Juni 2025.

Baca juga: Rekaman Diunggah De Gadjah Hingga Dilaporkan Partai Gerindra, Ini Komentar Perbekel Baturiti

Laporan Gerindra di Polda Bali, didaftarkan dengan nomor LP/379/VI/2025/SPKT/POLDA BALI. 

Sekretaris Jenderal DPD Gerindra Bali, I Kadek 'Rambo' Budi Prasetya, menyampaikan alasan pihaknya mengambil langkah hukum Perbekel Baturiti tersebut.

“Karena munculnya statement dari Perbekel yang berlangsung pada tanggal 31 Mei yang berlangsung di Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.

Dimana dalam statement beliau ini beliau menyampaikan beberapa hal yang memang hal ini kami rasa ada unsur-unsur dari penyampaian permusuhan, ujaran kebencian yang mana menyebabkan kondisi ini menjadi tidak kondusif yang mengarah kepada pasal 156 KUHP," papar petinggi Gerindra Bali tersebut.

Baca juga: DITAHAN Polisi di Pererenan Badung Bareng Teman Cewek, Terungkap Isi Dalam Saku WNA Australia ini

Menurutnya, pernyataan Perbekel Baturiti  berpotensi menimbulkan percikan konflik di masyarakat bila dibiarkan tanpa penanganan.

“Menjadi sebuah bibit atau percikan-percikan yang bisa kalau didiamkan dampaknya bisa menjadi kegaduhan di dalam masyarakat. Jadinya kami memutuskan untuk melaporkan karena yang bersangkutan membuat stetmen yang cukup provokatif sehingga kami rasa akan lebih bijak kami menyerahkan permasalahan ini ke aparat penegak hukum agar di bawah tidak terjadi kegaduhan lagi,” lanjutnya.


Rambo menambahkan bahwa pihaknya mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.


“Yang jelas setelah kami bahas dan kami laporkan, kami tetap percaya dan mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang kami percaya bahwa proses ini akan dikawal dengan baik sehingga keadilan itu dapat ditegakkan. Jadi kepolisian yang memproses dan kami bisa menenangkan kader yang di bawah sehingga kegaduhan itu tidak terjadi. Itu nanti ranah penegak hukum, yang jelas kami mengarah pada pasal 156 KUHP,” katanya.


Saat ditanya soal motif, ia menyatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi soal niat, tetapi menilai pernyataan tersebut bisa memicu sentimen negatif.


“Kalau niat kami tidak bisa tahu. Kalau dari perkataan itu cukup dapat memicu apakah itu dapat menjadi suka atau tidak suka. Dari perkataan-perkataan beliau itu sepertinya ada sentimen dengan Gerindra,” ucapnya.


Rambo pun mengatakan jika laporan ini tidak hanya dilakukan oleh DPD Gerindra Bali, tetapi juga serentak oleh seluruh DPC Gerindra se-Bali.


“Laporan ini serentak dilakukan seluruh DPC Gerindra se-Bali dikarenakan menyangkut kader Gerindra. Syukurnya saja ini masih di tataran Bali. Gerindra kan kepengurusannya dari pusat sampai di daerah, hingga tingkat terkecil pun di desa dan dusun pun. Jadi kalau berbicara dengan Gerindra secara struktur tingkat pusat sampai kabupaten,” katanya.


Selain itu, pihaknya berharap pemerintah turut memberikan perhatian terhadap netralitas pejabat publik.


“Pemerintah harus melihat dan mengatensi bagi pejabat publik yang harusnya netral. Juga, pemerintah saya rasa dengan adanya hal seperti ini, kami sangat ingin pemerintah turut andil dalam kondisi seperti ini, yang mana ASN dan pejabat publik ini harusnya di posisi netral,” tegasnya.


Pihaknya kini menyerahkan proses sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan akan mengikuti setiap perkembangan perkara ini.

“Kita tunggu proses lebih lanjut. Seperti yang saya bilang kami percaya kepada Polri dan kami percaya kepada kepolisian. Artinya, kita akan ikuti proses hukum selanjutnya dan informasi dari pihak kepolisian,” katanya. (*)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved