Berita Bali

RANCANG Tahan Gempa, Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Resmi Beroperasi di Bali 

Kepala BNPB, Suharyanto, yang turut hadir dalam peresmian tersebut menyampaikan apresiasi atas langkah strategis ini.

Istimewa/Humas BMKG
PERESMIAN - Kepala BMKG Dwikorita meresmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya ditandai dengan gunting pita bersama Kepala BNPB, Suharyanto, dan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta. 

TRIBUN-BALI.COM  – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meresmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya BMKG di Kabupaten Badung, pada Sabtu, (14/6) kemarin.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem ketahanan bencana nasional, khususnya sebagai pusat cadangan sistem peringatan dini tsunami dan informasi gempa bumi nasional yang selama ini terpusat di Jakarta.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, secara langsung meresmikan operasional gedung tersebut yang merupakan bagian dari implementasi Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP), program strategis yang didukung oleh Bank Dunia untuk memperkuat sistem ketahanan bencana nasional berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan.

“Kehadiran gedung ini bukan sekadar infrastruktur, namun menjadi simbol kesiapsiagaan bangsa menghadapi bencana. Ini adalah bagian dari komitmen BMKG untuk terus berinovasi, memperkuat sistem peringatan dini, dan menyelamatkan nyawa manusia,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Minggu (15/6).

Baca juga: TETAP Berseragam Serdadu Tridatu, Lima Pemain Diikat Kontrak Bervariasi oleh Bali United 

Baca juga: NYAWA Komang Alam Melayang di Tangan Mangku Luwes, Perkelahian Arena Tajen di Songan Berujung Maut!

wghehr4jr5tk
PERESMIAN - Kepala BMKG Dwikorita meresmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya ditandai dengan gunting pita bersama Kepala BNPB, Suharyanto, dan Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta.

Secara teknis, Gedung Backup Sistem Peringatan Dini ini akan mengambil alih peran pusat jika sistem utama di Jakarta mengalami gangguan operasional. 

Selain untuk melayani wilayah Indonesia, fasilitas ini juga akan menjadi sumber penyebaran informasi peringatan dini kepada 28 negara anggota Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS), menjadikan Indonesia sebagai simpul penting dalam jaringan mitigasi bencana regional kawasan Asia-Pasifik.

Gedung ini dilengkapi Command Center, sistem komunikasi kebencanaan, pusat data dan informasi, serta fasilitas operasional yang beroperasi 24 jam penuh setiap hari. 

Bangunan dirancang tahan gempa dengan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) produksi dalam negeri, serta mengusung nilai-nilai kearifan lokal Bali melalui arsitektur yang terinspirasi dari filosofi Udeng, simbol keharmonisan dan keseimbangan antara manusia dan alam.

Pembangunan Gedung Backup ini juga tidak lepas dari pengalaman atas kejadian bencana masa lalu, seperti gempa Palu 2018 yang mengajarkan pentingnya kesiapan dan keberlanjutan program mitigasi. Gedung ini merupakan respons nyata atas kebutuhan mendesak akan pusat komando bencana yang modern dan terintegrasi.

“Program IDRIP ini merupakan respons atas kebutuhan mendesak terhadap pusat komando bencana yang tangguh dan terintegrasi. Dan Bali, dengan kesiapan infrastruktur, masyarakat, dan komitmen pemerintah daerahnya, kami tetapkan sebagai pusat backup nasional,” jelas Dwikorita.

Kepala BNPB, Suharyanto, yang turut hadir dalam peresmian tersebut menyampaikan apresiasi atas langkah strategis ini.

“Gedung ini sangat penting sebagai bagian dari penguatan sistem hilir penanggulangan bencana. Dengan kehadiran Command Center di Bali, kita berharap informasi kebencanaan dapat tersampaikan lebih cepat ke daerah-daerah, meminimalkan korban saat bencana terjadi,” ujarnya.

Menurutnya, sejak awal tahun 2025 hingga pertengahan Juni ini, telah terjadi lebih dari 1.700 kejadian bencana di Indonesia. Maka dari itu, lanjut Suharyanto, kehadiran fasilitas ini bukan hanya relevan, tetapi sangat mendesak untuk menjawab dinamika kebencanaan nasional. (zae)

Giri Prasta Siap Bersinergi

Apresiasi mendalam juga datang dari Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, yang menyatakan komitmen Pemerintah Provinsi Bali untuk bersinergi erat dengan BMKG demi memperkuat kesiapsiagaan daerah.

“Kami berharap kehadiran BMKG dan sistem peringatan dini ini benar-benar memberi rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi bersama kabupaten/kota akan terus menjaga koordinasi agar informasi real-time dari BMKG dapat segera ditindaklanjuti,” imbuh Wagub Giri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved