Kecelakaan di Bali
16 Orang Tewas di Jalanan Jembrana, Puluhan Pelajar Alami Kecelakaan Sepanjang Januari-Mei 2025
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, terjadi 188 kasus dengan jumlah korban tewas sebanyak 16 orang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
16 Orang Tewas di Jalanan Jembrana, Puluhan Pelajar Alami Kecelakaan Sepanjang Januari-Mei 2025
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sepanjang Januari hingga Mei 2025, terjadi 188 kasus dengan jumlah korban tewas sebanyak 16 orang.
Selain itu, jumlah kerugian material juga mencapai sekitar setengah miliar.
Berbagai faktor jadi penyebabnya. Namun saat ini kasus yang terjadi kebanyakan out of control (OC) atau laka tunggal.
Baca juga: Januari-Mei, 16 Orang Tewas Karena Kecelakaan Jembrana Bali, Polres Tandatangani PKS dengan Sekolah
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Satlantas Polres Jembrana, dari 188 kasus, 253 orang mengalami luka ringan dan 16 orang meninggal dunia.
Total kerugian ditaksir mencapai setengah miliar atau tepatnya Rp566,3 Juta.
Jika berdasarkan usia, didominasi oleh pengendara berusia 51-60 tahun dengan total 46 kasus.
Kemudian disusul usia 16-25 tahun sebanyak 45 kasus dan usia 41-50 sebanyak 29 kasus.
Baca juga: SELAMAT JALAN Luh Sudiani dan Made, Kecelakaan di Kolong Truk dan Tabrak Lari di Tabanan
Kemudian jika berdasarkan profesi didominasi oleh pelajar dengan 42 kasus dan disusul karyawan sebanyak 28 kasus serta profesi lainnya.
"Secara umum kasus menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama," jelas Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan saat dikonfirmasi, Senin 16 Juni 2025.
Dia menyebutkan, berbagai faktor jadi penyebab kasus lakalantas tersebut.
Mulai dari kelalaian yang diawali pelanggaran berlalulintas, kemudian faktor infrastruktur meskipun kecil.
"Saat ini sementara didominasi out of control atau laka sendiri. Jenis kendaraannya sepeda motor yang mendominasi," sebutnya.
Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga instansi. Kemudian juga memberikan edukasi dan imbauan melalui baliho di tiga titik rawan lakalantas. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berlalu lintas.
Dia menyebutkan, tiga titik strategis yang dinilai rawan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas diantaranya pada di KM 92 Banjar Sebual, Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, kemudian KM 98 Desa Kaliakah, Kecamatan Negara dan KM 104 Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.