Penembakan di Badung

KORBAN Penembakan yang Sebelumnya Dirawat Sudah Dipulangkan Dari RS, Ini Kata Kapolres Badung

Korban Warga Negara (WNA) Australia, diketahui bernama Sanar Ghanim sempat jalani perawatan usai alami penembakan oleh orang yang tidak dikenalnya.

TRIBUN BALI/KOMANG AGUS ARYANTA
POLICE LINE – Aparat kepolisian memasang police line TKP penembakan dua WNA di Villa Casa Santisya Jalan Pantai Munggu Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Sabtu (14/6). 

Kejadian berawal pada sekira pukul 00.15 WITA saat semua penghuni vila tidur, tiba-tiba terdengar suara ledakan beberapa kali. Istri ZR pun kaget dan bangun dari tidurnya karena mendengar suara tembakan dan suami berteriak. 

“Para pelaku menerobos masuk ke dalam vila dan langsung melepaskan tembakan ke arah kedua korban,” ujar seorang sumber internal kepolisian yang enggan disebut namanya.

“Pelaku menembak satu korban di dalam toilet lalu kabur. Korban satunya di tembak di dalam kamarnya,” tutur sumber.

Setelah melakukan aksi penembakan itu, para pelaku langsung keluar vila dan melarikan diri menaiki sepeda motor yang dikendarai sebelumnya. Berdasarkan hasil identifikasi awal, korban meninggal ZR mengalami 3 luka tembak di kaki dan dada serta terdapat sejumlah luka robek.

Jenazah ZR dibawa ke Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah. “Jenazah masuk 6.30 Wita masih ditangani forensik dan identitas masih dirahasiakan,” ujar Manager Hukum dan Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna singkat. 

Sementara itu, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) ditemukan sejumlah barang bukti seperti selongsong peluru, proyektil utuh dan pecahan proyektil dari senjata api yang didugakan para pelaku.  

Kepolisian juga mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan pengungkapan kasus penembakan ini. Tim gabungan dari Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar dan tim K9 dari Brimob Polda Bali melakukan olah TKP.

“Kita masih melakukan penyelidikan mohon bersabar. Nanti kalau memang sudah keterangannya ada saya pasti akan sampaikan,” ujar Kapolres Badung AKBP M. Arif Batubara.

Ia kembali menekan kepada awak media untuk bersabar karena tim masih melakukan proses penyelidikan. Disinggung mengenai rekaman CCTV di vila tersebut? ABKP Arif tidak menampik hal itu tetapi menegaskan kembali sekarang masih proses penyelidikan. 

“Mohon bersabar saya juga dengan tim, dengan Labfor masih melakukan penyelidikan terkait dengan adanya peristiwa ini. Nanti kalau sudah terang benderang saya akan informasikan kepada rekan-rekan sekalian (awak media),” ucapnya.  “Sekarang masih penyelidikan. Itu masih penyelidikan sabar,” tegasnya. 

Pihaknya pun saat ini tidak berani menyimpulkan utuh peristiwa tersebut. “Saya belum berani menyimpulkan karena tim juga kan masih kerja di dalam. Nanti keterangan saya salah makanya saya bilang sama rekan-rekan tolong sabar,” jelas AKBP Arif. 

Di sisi lain, pihak desa menilai penembakan yang terjadi diduga sudah direncanakan.“Padahal kita sudah sering patroli, tapi kejadian itu begitu cepat. Mungkin itu sudah direncanakan,” ujar Prebekel Desa Munggu, Ketut Darta.

Pihaknya mengaku, sejatinya dirinya sendiri sudah melakukan pendataan tempat akomodasi diwilayahnya. Selain itu juga mewajibkan pemilik akomodasi untuk melaporkan tamunya ke Desa. “Semua akomodasi sudah kita imbau untuk melaporkan setiap tamu yang akan menginap. Tapi di tempat kejadian ini tidak ada yang melaporkan,” ucapnya.

Pihaknya juga sudah menyarankan semua akomodasi memiliki CCTV. Hal itu pun untuk  mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.“Kalau vila ini kita tidak tahu, karena dia tidak melaporkan ke desa, termasuk desa adat,” imbuhnya.

Darta  menyebutkan saat dilakukan pengecekan ke stafnya, vila tersebut ternyata tidak ada datanya di desa. Selain tidak ada datanya, sudah dipastikan pihak villa juga tidak melaporkan wisatawan yang menginap di sana. (zae/sar/gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved