Berita Gianyar

Catat 7 Kasus Gigitan Anjing, Gianyar Berencana Rancang Program Digitalisasi Anjing

Warga Gianyar harus waspada terhadap gigitan anjing karena rabies bisa muncul hingga 2 tahun setelah gigitan jika tidak ditangani dengan baik.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
istimewa
Anjing: Petugas Distanak Gianyar saat menangani anjing rabies di Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, belum lama ini. Gianyar Bali Target 2030 Bebas Anjing Rabies, Ini Yang Dilakukan Keswan 

Catat 7 Kasus Gigitan Anjing, Gianyar Berencana Rancang Program Digitalisasi Anjing

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Warga Gianyar harus waspada terhadap gigitan anjing karena rabies bisa muncul hingga 2 tahun setelah gigitan jika tidak ditangani dengan baik.

Masa inkubasi rabies biasanya maksimal 3 bulan, tapi ada kasus langka yang gejala rabiesnya baru muncul setelah 1-2 tahun.

"Pada umumnya semakin jauh dengan otak, semakin lama masa inkubasi rabies, atau adanya trauma psikologis pada kasus tergigit," jelas Kabid Keswan Distannak Gianyar, Made Santiarka.

Baca juga: Kasus Baru Gigitan Anjing, Rabies Bisa Muncul 2 Tahun Setelah Gigitan, Ini Imbauan Distanak Gianyar

Santiarka menjelaskan bila setelah kasus gigitan langsung mendapat penanganan dengan vaksin atau serum anti rabies maka kemungkinan terkena rabies nol.

Gejala rabies pada kasus gigitan, tergigit mengalami demam, cemas, halusinasi, takut angin dan muncul perilaku ekstrim.

"Imbauan kami, bila terkena gigitan walau hanya luka atau goresan kecil agar segera mendatangi Puskesmas dan mendapat vaksinasi secara lengkap, lebih baik mengantisipasi dari pada nanti muncul setelah imun lemah," harap Santiarka.

Baca juga: Dinas Pertanian Denpasar Bali Gelar Safari Kesehatan Hewan, Beri Obat Cacing hingga Vaksin Rabies

Di Gianyar, terdapat 7 kasus gigitan anjing yang sudah tertangani pada tahun 2025.

Pemerintah setempat telah melaksanakan vaksinasi dan eliminasi anjing yang diduga positif rabies sebanyak 200-an ekor.

Pemkab Gianyar juga berencana membuat program digitalisasi anjing untuk memudahkan penanganan kasus gigitan.

"Saat ini kita sedang merancang program digitalisasi anjing, sehingga pemilik anjing by name by address, dan bila ada kasus gigitan dengan mudah melakukan penanganan," jelas Santiarka. Tercatat jumlah populasi anjing per akhir 2024 sebanyak 88.824 ekor, dengan populasi terbanyak di Kecamatan Sukawati, Gianyar, dan Blahbatuh. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved