Berita Klungkung

Konflik di Timur Tengah Meluas, Terdata 6 PMI Asal Klungkung Bekerja di Kuwait

Konflik di Timur Tengah Meluas, Terdata 6 PMI Asal Klungkung Bekerja di Kuwait

TC/tangkap layar AP
kebakaran-di-tel-aviv-setelah-hamas-meluncurkan-rudal-ke-israel-8y8yi.jpg 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Beberapa PMI (pekerja migran indonesia) asal Klungkung, terdata masih bekerja di kawasan timur tengah.

Hal ini menjadi perhatian pemerintah, setelah kian meluasnya intensitas konflik di kawasan timur tengah pasca perang Israel-Iran.

Berdasarkan informasi di Dinas Ketenagakerjaan di Kabupaten Klungkung, tidak ada tercatat warga asal Klungkung yang menjadi PMI (pekerja migran Indonesia) di Iran maupun Israel.

Baca juga: KEJAHATAN Ketut Eva di Buleleng Terungkap dari Ponsel, Wanita 30 Tahun Tertangkap di Kubutambahan

"Tidak ada di data kami (PMI asal Klungkung yang berada di Iran atau Israel," ujar Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, I Gusti Ayu Made Kusuma Asih, Senin (23/6/2025).

Meskipun demikian, diakuinya terdata beberapa PMI asal Klungkung bekerja di kawasan timur tengah.

Baca juga: KRONOLOGI LENGKAP Perkelahian Antar Remaja yang Viral di Sesetan Denpasar

Hal ini juga menjadi perhatian pemerintah, karena tidak menutup kemungkinan kawasan lain di timur tengah juga berimbas terhadap ketegangan antara Israel dan Iran.


"Berdasarkan tanggal data verifikasi (dengan asumsi mereka kerja kontrak 1 tahun), ada 6 orang PMI asal Klungkung bekerja di Kuwait," jelasnya.


Mereka terdata yang bekerja dengan perantaraan Perusahaan Penempatan PMI. Mereka rata-rata bekerja sebagai Human Health and Social Work Activities. 


"PMI dengan jalur mandiri tidak terdata di kami," ungkap dia.


Pemkab Klungkung masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Termasuk BP3MI Bali, untuk memantau situasi PMI yang bekerja di kawasan timur tengah.


Intensitas konflik di timur tengah kian meluas, setelah Iran melakukan serangan ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar pada Senin (23/6) malam. Situasi ini membuat beberapa negara menutup wilayah udaranya, seperti Bahrain dan Kuwait. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved