Berita Jembrana

Hujan Deras Di Jembrana Bali, Desa Medewi Banjir Dua Kali, Got Mampet Karena Sampah

Sejumlah faktor jadi penyebab terjadinya banjir di lokasi tersebut. Mulai dari adanya kiriman air dari sawah sebelah Utara saat hujan deras. 

istimewa
Sumbatan sampah yang sebabkan banjir di Banjar pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kamis 26 Juni 2025 pagi. Hujan Deras Di Jembrana Bali, Desa Medewi Banjir Dua Kali, Got Mampet Karena Sampah 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana sejak kemarin menyebabkan banjir di wilayah Banjar Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Bali, Kamis 26 Juni 2025. 

Genangan air terjadi hingga ke halaman rumah warga, namun tidak tinggi. Penyebab utama dari banjir tersebut adalah sumbatan sampah pada aliran air. 

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menuturkan, peristiwa banjir di Medewi ini sudah dua kali terjadi dalam pekan ini. 

Meskipun tak sampai menyebabkan dampak signifikan, namun air sempat menggenang di halaman rumah warga. 

Baca juga: 5 Titik Terendam Banjir Akibat Sampah, Hujan Deras Guyur Denpasar, Dinas PUPR Kerahkan 50 Personel

"Tidak sampai lama (banjir), hanya di halaman rumah warga saja," kata Artana saat dikonfirmasi, Kamis 26 Juni 2025. 

Dia menyebutkan, sejumlah faktor jadi penyebab terjadinya banjir di lokasi tersebut. Mulai dari adanya kiriman air dari sawah sebelah Utara saat hujan deras. 

Kemudian masalah utamanya adalah tersumbatnya saluran irigasi atau gorong-gorong di sekitar lokasi oleh sampah. 

Warga setempat disebutkan masih ada yang membuang sampah di saluran drainase. 

Jenis sampah yang dibuang merupakan yang sulit terurai seperti plastik sisa makanan, popok bayi dan beberapa limbah kebun.

"Got di lokasi setempat mampet karena sampah," ungkapnya.

Dia mengimbau dan menegaskan kepada masyarakat agar tak lagi membuang sampah secara sembarangan terutama di saluran air. 

Sebab, ketika gorong-gorong apalagi dengan diameter kecil tersumbat, dampaknya bisa sangat parah.

Kemudian solusi lain yang bisa dilakukan adalah memperbaiki saluran irigasi subak yang ada di Utara, serta membuat saluran drainase dari pertigaan ke Timur sampai sungai Pulukan.

"Kami sudah tindaklanjuti dengan penyedotan air untuk mengurangi genangan dan membersihkan gorong-gorong yang mampet tersebut," ucapnya.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved