Presiden Prabowo Kunker ke Bali

Prabowo Resmikan KEK Sanur Bali dan BIH, Tarik Devisa Berobat, 2 Juta WNI Berobat ke Luar Negeri

KEK Sanur dan Bali Internasional Hospital ditargetkan mampu menarik devisa berobat tersebut. 

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami. 
Presiden RI, Prabowo Subianto memuji Presiden RI ke-7 yakni Joko Widodo pada Peresmian KEK Sanur dan Bali Internasional Hospital, di The Meru Sanur pada Rabu 25 Juni 2025. 

“Tinggalkan itu tidak ada tempat, rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem seperti itu, rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien pelayanan yang baik pertanggungjawaban setiap uang rakyat tidak boleh disalahgunakan,” tegas Presiden. 

Dorong Wisata Medis dan Estetika di Bali

Sebelum meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dan RS BIH, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto juga meresmikan Gedung Wellness dan Estetik di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar, Rabu 25 Juli 2025. 

Ini menjadi kunjungan perdana Presiden Prabowo ke rumah sakit pemerintah rujukan nasional tersebut. 

Kehadirannya sekaligus bentuk dukungan terhadap pengembangan wisata medis dan estetika di Indonesia, khususnya di Bali. 

Gedung yang telah beroperasi sejak soft opening pada 3 Februari 2025 ini menawarkan layanan unggulan dalam bidang wellness dan aesthetic medicine. 

Dalam kunjungannya, Presiden mendapatkan penjelasan langsung dari dr. Nahla Syihab, SpDV, selaku General Manager yang juga dokter spesialis penyakit dalam bersertifikasi American Board of Internal Medicine. 

“Untuk layanan wellness, kami memiliki fasilitas medical check-up dengan peralatan paling lengkap di Indonesia, dan seluruh prosesnya sudah paperless,” ujar dr. Nahla. 

Mulai dari pendaftaran hingga penandatanganan dokumen, seluruh sistem di gedung ini telah terdigitalisasi. 

Hal ini mendapat apresiasi langsung dari Presiden Prabowo. 

Di lantai tiga, Presiden diajak meninjau berbagai alat laser kecantikan berkualitas tinggi yang dimiliki rumah sakit.  

Fasilitas tersebut mendukung prosedur skin tightening, skin lifting, hingga rejuvenation untuk mencerahkan kulit.  

Selain itu, layanan bedah plastik juga ditawarkan dengan standar internasional.

“Tujuan kami adalah mengurangi ketergantungan warga Indonesia untuk perawatan estetik ke luar negeri. Saat ini, dari data setiap tahunnya ada sekitar 600 ribu WNI yang berwisata medis ke luar negeri, dan itu menyebabkan kehilangan devisa hingga USD 1,8 miliar,” jelas dr. Nahla.

Sejak beroperasi, RSUP Prof. Ngoerah telah melayani lebih dari 250 pasien asing, mayoritas berasal dari Australia, Rusia, dan Ukraina. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved