Kecelakaan di Buleleng
Rem Blong, Budiasa Meninggal Ditabrak Truk di Buleleng Bali, Terpental 10 Meter, Tinggalkan 4 Anak
Budiasa Terpental 10 Meter, Sedang Tunggu Istri Beli Mie Instan Saat Truk Alami Rem Blong di Buleleng
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Nyoman Budiasa (57), pria asal Banjar Dinas Pasek, Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, menjadi korban saat tragedi truk molen mengalami rem blong pada Minggu 29 Juni 2025.
Mirisnya pria yang juga anggota Linmas senior di Desa Kubutambahan ini meninggal dunia setelah terpental hingga 10 meter.
Perbekel Kubutambahan, Gede Pariadnyana mengungkapkan, sore itu Budiasa sedang mengantar istrinya membeli mie instan di salah satu warung yang ada di ruas jalan Singaraja - Kintamani.
Budiasa menunggu di atas motor yang diparkir di Barat jalan. Sedangkan istrinya masuk ke warung.
Baca juga: SELAMAT JALAN Nyoman dan Ketut, Kecelakaan Tragis di Buleleng Telan 2 Nyawa
Tak berselang lama, sebuah truk molen DK 8138 AT dari arah Selatan ke Utara datang dengan laju kencang.
Truk yang mengalami rem blong itu tak bisa dikendalikan, hingga dengan cepat menyapu Budiasa yang sedang menunggu di atas motor.
"Yang bersangkutan diperkirakan terpental hingga mengenai sesuatu. Sebab ia sampai mengalami luka robek di bagian perut. Dari tempat kejadian diperkirakan dia terpental hingga 10 meter," ucapnya dikonfirmasi Senin 30 Juni 2025.
Tak hanya itu, sepeda motor milik Budiasa pun terseret di bawah truk molen, hingga akhirnya truk berhenti pasca menabrak patung Ganesha di pertigaan jalan.

"Beruntung istri korban selamat, karena saat peristiwa itu dia sedang di dalam warung," imbuhnya.
Budiasa diketahui merupakan ayah dari empat orang anak.
Akibat peristiwa kecelakaan itu, Budiasa mengalami luka robek di bagian perut, luka robek pada tangan kanan, luka robek pada paha kaki kanan dan meninggal dunia.
"Saat ini jenazah korban sudah di rumah duka. Rencananya tanggal 5 Juli dikubur," ujar dia.
Lebih lanjut dikatakan, sejak pagi pihak Dinas PUTR Buleleng melakukan pembersihan material patung yang hancur dan berserakan di jalanan.
Demikian pula truk molen juga sudah dievakuasi.
"Patung itu merupakan aset Pemkab Buleleng yang dibangun sejak tahun 2008. Karenanya pasca kejadian kami sudah lapor ke Kecamatan, Bupati dan Dinas PUTR," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.