Berita Nasional
INTIP Cara Banyuwangi Sukses Tangani Masalah Sampah Tanpa Batasi Ekonomi Rakyat, Ini Caranya!
Mereka-mereka ini akan mengambil sampah, memilah, dan mengantarkan residu dan mengantarkan residu sampah ke TPS 3R Balak.
Dokumen Rencana Induk Persampahan (DRIP) itu, merupakan kerjasama dengan Avfall Norge (asosiasi persampahan Norwegia) dan Indonesian Solid Waste Association (INSWA).
DRIP juga difasilitasi program Clean Ocean through Clean Communities (CLOCC). “Kami berterimakasih kepada Pemerintah Norwegia dan segenap instansi yang terlibat, yang telah banyak membantu Banyuwangi dalam pengelolaan sampah, termasuk dalam penyusunan masterplan ini,” kata Bupati Ipuk.
Ipuk mengatakan Pemkab Banyuwangi terus berkomitmen mengelola sampah secara komprehensif. Mulai dari membangun infrastruktur, melakukan edukasi, sampai tata kelola.
Pengelolaan persampahan di Banyuwangi, juga disebutnya telah memiliki payung hukum. “Maka dari itu, kami menyusun masterplan, yang saat ini sudah ditetapkan menjadi Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2024 tentang Dokumen Rencana Induk Persampahan,” ujar Ipuk.
Dalam masterplan itu, Banyuwangi menargetkan dapat mencapai nol persen kebocoran sampah di lingkungan pada 2046 mendatang, serta 60 persen pengolahan dan pemilahan sampah.
Dengan masterplan yang sama, Ipuk optimistis pengelolaan sampah organik maupun anorganik akan berlangsung maksimal.
Selain itu, Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga telah menyiapkan rencana aksi dan paket kebijakan lengkap dengan kebutuhan pendanaannya selama 23 tahun ke depan. Dia berharap, rencana aksi itu menjadi panduan dalam implementasi sistem pengelolaan sampah di daerah Banyuwangi.
Disebutkan, program pengelolaan sampah sirkular di Banyuwangi ini juga akan segera diperluas dengan dukungan pendanaan dari Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) dan organisasi Clean Rivers.
Dua Stasiun Peralihan Antara (SPA) dengan kapasitas masing-masing mencapai 50 ton per hari direncanakan akan dibangun di Banyuwangi.
“SPA merupakan fasilitas pendukung dalam sistem pengelolaan sampah yang berfungsi sebagai titik pengumpul sementara antara asal sampah dan fasilitas pengolahan akhir,” ucapnya.
Dia mengtakan SPA ini akan menjadi tempat pengolahan awal sampah, seperti pengumpulan, pemilahan dasar dan pengolahan awal dan tujuannya, untuk mengurangi volume dan meningkatkan efisiensi transportasi.
“Hadirnya SPA membuat sampah yang dikirim ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) dan Tempat Pengolahan Sampah TPS3R lebih terpilah,” ujarnya.
Menurutnya, fasilitas ini akan menjadi titik pengumpul sementara dan pengolahan awal sampah, meliputi pengumpulan, pemilahan dasar, dan pengolahan awal, sebelum sampah dikirim ke fasilitas pengolahan akhir.
“Kami berharap keberadaan SPA ini nantinya mampu mengurangi volume sampah dan meningkatkan efisiensi transportasi,” tukasnya.(*)
Demo 25 Agustus 2025 Ricuh, Tuntutan Bubarkan DPR Memanas di Jakarta |
![]() |
---|
RICUH Demo 25 Agustus, Tuntut Bubarkan DPR Panas di Jakarta! Ada Poster One Piece & 1 Motor Dibakar |
![]() |
---|
INIKAH Motif Pembunuhan dan Penculikan Kepala KCP Bank BUMN? Pelaku Utama Kerap Beri Seminar |
![]() |
---|
Dampak Gelar Nobar Sepakbola, Pemilik Warung Ini Didenda Ratusan Juta, Terancam 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Minat Masyarakat Pada Aset Digital Meningkat, Transaksi Tokocrypto Tembus Rp66 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.