Kapal Tenggelam di Selat Bali
Aksi Heroik Lukman Evakuasi Korban KMP Tunu Pratama, Terdengar Teriakan "Tolong" di Kegelapan
Lukman Hakim (44) merupakan nelayan pertama kali yang menemukan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang selamat maupun meninggal dunia di perairan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sebab, ayah korban tersebut sudah meninggal dunia.
Tangan anaknya masuk di kaos ayahnya.
Sebab, anak tersebut tidak ingin jenazah ayahnya hilang karena dihantam gelombang.
"Anaknya menggunakan pelampung, ayahnya tidak dan kondisinya sudah meninggal dunia," sebutnya.
Tak sampai disana, dirinya kembali melihat cahaya kelap kelip yang kemungkinan jadi tanda korban.
Dia balik memutar dan menemukan empat orang lainnya.
Kondisinya tiga orang di antaranya sedang mengitari satu orang yang sudah meninggal dunia.
"Saat itu situasinya gelap, hanya terlihat yang kena senter. Gelap gulita, hanya kelihatan yang di samping," ingatnya.
Lukman menyebutkan, selama 2,5 jam menyisir perairan Pebuahan ia lantas menuju pesisir.
Di pesisir pantai, ia dibantu nelayan lainnya melakukan evakuasi pertama para korban selamat untuk diarahkan ke rumah warga.
Korban meninggal dunia dievakuasi ke daratan untuk selanjutnya diidentifikasi dan dievakuasi menuju RSU Negara.
"Ini kewajiban sesama manusia. Jika kita mampu, lebih baik menolong sebisanya," pesannya.
Dari Pantai Pebuahan, ada 16 orang korban ditemukan selamat dan 5 orang ditemukan meninggal dunia.
Aksi heroik nelayan dan relawan yang tergabung dalam proses pencarian dan pertolongan tersebut kemudian mendapat apresiasi dari Pemkab Jembrana.
Total ada 12 nelayan dan 10 orang relawan yang diberikan penghargaan, sembako hingga uang tunai.
Meskipun dengan nilai tak seberapa, apresiasi kepada masyarakat yang telah menjalankan misi kemanusiaan sangat patut diapresiasi. (*)
Berita lainnya di Kapal Tenggelam
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.