Kapal Tenggelam di Selat Bali

MIMPI Bertemu Suami, Sudiartini: Dia Bilang Pulang Hari ini, Jenazah Korban KMP Kembali Ditemukan

Kabar ditemukannya jenazah Putu Mertayasa membuat pihak keluarga, terutama istrinya bernama Kadek Sudiartini.

Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
SOSOK - Sudiartini mengaku pada malam sebelum jenazah Mertayasa ditemukan, ia mimpi bertemu dengan sang suami. Pada mimpi itu sang suami tidak mengenakan baju dan mengaku sekarang akan pulang 

TRIBUN-BALI.COM - Satu dari dua jenazah korban Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam yang ditemukan tim SAR gabungan telah teridentifikasi.

Berdasar rilis yang disampaikan oleh tim DVI Siddokkes Polresta Banyuwangi - Biddokkes Polda Jatim, identitas jenazah itu diketahui atas nama Putu Mertayasa (43) asal Buleleng, Bali. 

Kabar ditemukannya jenazah Putu Mertayasa membuat pihak keluarga, terutama istrinya bernama Kadek Sudiartini. Sebab sudah sepekan lebih ia terus merasa waswas menanti kabar dari tim SAR Gabungan.

“Saya terus merasa waswas, deg-degan setiap ada informasi ketemu jenazah mulai deg-degan,” ujarnya ditemui di rumah duka di Jalan Pulau Serangan, Kelurahan Penarukan, Kabupaten Buleleng, Kamis (10/7).

Sudiartini mengaku pada malam sebelum jenazah Mertayasa ditemukan, ia mimpi bertemu dengan sang suami. Pada mimpi itu sang suami tidak mengenakan baju dan mengaku sekarang akan pulang.

“Kemarin malamnya mimpi (bertemu suami). Besok mulih be, besok mulih (besok pulang dah). Begitu dibilang. Saya juga sempat tanya kok bisa selamat, namun tidak dijawab,” ucapnya.

Baca juga: KISAH Tragis Nengah Tewas Saat Menumbuk Bumbu, 4 Orang Meninggal Insiden Truk Rem Blong di Bangli

Baca juga: KOSTER Tegas ASN Selingkuh Dipecat, Bagaimana Nasib Sejoli Terlarang di Pemkab Buleleng?

KARAM - KMP Tunu Pratama Jaya yang berlayar dari Ketapang ke Gilimanuk pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB DAN dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB. Dari manifest sementara, kapal tersebut mengangkut 65 orang.
KARAM - KMP Tunu Pratama Jaya yang berlayar dari Ketapang ke Gilimanuk pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB DAN dilaporkan tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB. Dari manifest sementara, kapal tersebut mengangkut 65 orang. (DOK TRIBUN BALI)

Mimpi Sudiartini menjadi kenyataan. Sebab Mertayasa benar-benar pulang. Namun, ayah dari empat orang anak itu pulang dalam keadaan meninggal dunia. 

Informasi penemuan jenazah Putu Mertayasa diterima Sudiartini pada Rabu (9/7) sore hari, setelah ia didatangi pihak kepolisian bersama Kelian Banjar. Saat itu juga Sudiartini berangkat ke Jembrana untuk memastikan jenazah suaminya.  

Diketahui jenazah Mertayasa ditemukan nelayan di perairan Pengambengan, Kabupaten Jembrana. Jenazah selanjutnya dibawa ke RS Blambangan untuk dilakukan identifikasi.

Setelah diketahui identitas jenazah bernama Mertayasa asal Desa Ambengan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, selanjutnya jenazah diberangkatkan melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Jenazah tiba di Gilimanuk pukul 21.20 wita. Pihak keluarga yang telah menunggu, kemudian membawa jenazah Mertayasa pulang ke rumah duka. 

Mertayasa meninggalkan seorang istri serta 4 anak. Ia merupakan seorang sopir truk tronton yang mengangkut bahan bangunan, seperti besi dan semen dari Surabaya menuju Bali. 

Menurut Sudiartini, sebagai seorang ayah, Mertayasa cukup rajin menghubungi istrinya untuk bertanya kabar anak-anak. Apalagi anak bungsunya masih berusia 17 bulan.

Termasuk pada Rabu (2/7), Mertayasa dua kali melakukan panggilan video. Yakni pada pagi dan malam hari pukul 20.30 Wita. 

“Saat itu dia bilang masih di (Kecamatan) Asembagus (Kabupaten Situbondo, Jawa Timur). Posisi telepon itu dia tidak pakai baju. Dia tanya kabar anak-anak, saya bilang ini Ketut, ini Koming. Lalu tanya anak-anak sudah maem (makan), saya bilang sudah. Itu saja terakhir komunikasi,” ungkapnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved