Kecelakaan di Bangli

Nengah Resep Tewas Saat Tumbuk Bumbu di Dapurnya di Bangli, Truk Melesat Seperti Peluru

Kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kintamani - Bangli, tepatnya di kawasan Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli menjadi perhatian banyak

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Lakalantas : Kondisi TKP kecelakaan lalu lintas di wilayah Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli, Bali, Kamis 10 Juli 2025. Salah satu korban, Nengah Resep tewas saat membuat bumbu dapur di rumahnya. 

Nengah Resep Tewas Saat Tumbuk Bumbu di Dapurnya di Bangli, Truk Melesat Seperti Peluru

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kintamani - Bangli, tepatnya di kawasan Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli menjadi perhatian banyak pihak.

Terlebih, terdapat empat korban tewas dalam tragedi ini.

Adapun para korban tewas mulai dari sopir truk pengangkut semen.

Namun sampai saat ini, Satlantas Polres Bangli belum mengantongi identitas yang berperan sebagai pelaku dalam insiden ini.

Korban lainnya adalah pejalan kaki Ni Nengah Rania (71).

Dia tewas tertabrak di kawasan Banjar Palatiying, Desa Landih , Kecamatan Bangli atau sekitar satu kilometer dari Bangklet.

Lalu ada pengemudi Feroza bernama I Wayan Gardana, dan I Nengah Resep.

Informasi dihimpun Tribun Bali, Gardana tertabrak truk saat hendak memutar balik mobilnya di kawasan Bangklet.

Baca juga: 2 WNA Inggris Terlibat Kecelakaan di Celukbuluh Bali, Sempat Dirawat di RS, Nyawa Luke Tak Tertolong

Iapun tewas di tempat, dan kondisi mobilnya rusak parah.

Mesin mobil copot, mobil gepeng, dan beberapa bagian dalam mobilnya berhamburan.

Korban terakhir I Nengah Resep, pria berusia 70 tahun.

Dia tewas di dalam dapur rumah di kawasan Bangklet dalam posisi tangan masih memegang alat penumbuk bumbu.

Baca juga: Kecelakaan di Bali Sepekan: Adu Banteng Tewaskan Mahasiswa - Laka Maut Tabrak Belakang Truk

Saat itu, truk bermuatan semen tersebut menabrak bangunan bale dauh rumahnya, yang menyatu dengan dapur.

Akibat hantaman truk, bangunan tersebut rusak parah.

Selain menabrak tiga orang tersebut, truk yang diduga blong tersebut juga menabrak pengendara motor, namun yang bersangkutan hanya mengalami luka.

Terdapat juga sebuah mobil Toyota Avanza yang tengah terparkir di garase.

Baca juga: TEWAS Usai Adu Jangkrik dengan Truk! Tragedi Kecelakaan Maut Mahasiswa di Munggu Badung 

Mobil itu mengalami kerusakan pada samping kanan.

I Wayan Merdana (46), yang merupakan anak dari Nengah Resep menuturkan, saat itu dirinya tidak sedang berada di rumah.

Namun dari penuturan anaknya, saat truk menabrak bangunan rumahnya, terdengar seperti suara bom.

"Anak saya pas kejadian sedang di kamar mandi, tiba-tiba terdengar sudah ledakan. Ternyata truk menabrak bangunan bale dauh sekaligus dapur kami. Di bangunan itu, ada bapak saya yang sedang memasak. Pas kejadian sedang membuat bumbu," ujarnya.

Merdana mengatakan, kecepatan truk tersebut diperkirakan seperti lesatan peluru pistol.

Saat ini, jenazah ayahnya masih dititipkan di rumah sakit.

Dan akan dilakukan pemakaman pada Kamis ini, sekitar pukul 22.00 Wita.

"Pemakaman akan dilakukan malam ini. Saat ini masih diotopsi. Terkait masalah hukum, kami belum bisa mengambil sikap," ujarnya.

Kerusakan rumah juga dialami oleh I Wayan Darsana yang tepat bertetanggaan dengan rumah Merdana.

Kerusakan terjadi pada bale dauh, yakni salah satu sisi temboknya berlubang, dapur rusak parah, warung rusak parah dan angkul-angkul rata tanah.

Namun beruntung saat kejadian, penghuni rumah sedang berada di rumah keluarga.

"Kebetulan semua lagi tidak di rumah, tapi sedang di pondok saya," ujar Ni Nyoman Sri Ekayani. 

Selain rumah, pelinggih Indra Belaka milik I Wayang Sipling juga rusak.

Dia menuturkan, saat kejadian tabrakan terjadi, situasi sangat mencekam.

Sebab terdengar ledakan seperti bom dan langit tiba-tiba gelap akibat serpihan semen yang membumbung ke langit.

"Tadi pas kecelakaan langit gelap gulita. Saya kira ada bom, ternyata semennya yang beterbangan," ujarnya.

Saat Tribun Bali berada di lokasi, hampir sepanjang 100 meter, rumah-rumah warga yang ada di jalur ini berwarna abu-abu.

Hal tersebut dikarenakan ceceran semen. Kondisi udara di sana pun tercemar.

Meskipun sempat turun hujan gerimis, namun semen yang berupa bubuk tersebut beterbangan.

Kasatlantas Polres Bangli, AKP Ni Luh Putu Daniati membenarkan bahwa dalam peristiwa ini ada empat orang tewas. Total kerugian sekitar sekitar Rp 150 juta.

"Untuk identitas sopir sampai saat ini belum kami ketahui," ujarnya. (*)

 

Berita lainnya di Kecelakaan di Bangli

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved