Seputar Bali

Koster Peringatkan Tak Lagi Buang Sampah ke TPA Suwung: Paling Lambat Desember Sudah Tutup

Gubernur Bali, Wayan Koster dengan tegas memperingatkan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di TPA Suwung.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
KETERANGAN - Gubernur Bali, I Wayan Koster. Koster Peringatkan Tak Lagi Buang Sampah ke TPA Suwung: Paling Lambat Desember Sudah Tutup 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster dengan tegas memperingatkan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah di TPA Suwung.

Hal ini usai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan warning agar segera menutup TPA Suwung paling lambat pada Desember 2025 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, pada Pengarahan Gubernur Bali tentang Percepatan Pelaksanaan Program 2025-2030 bertempat di Wantilan Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar, Kamis 10 Juli 2025. 

“TPS Suwung sudah diberikan warning oleh Kementerian LHK sudah ada surat resmi paling lambat Desember sudah tutup,”

Baca juga: Ridwan Kamil Ikut Kena Cancel Penerbangan Super Air Jet di Bali, Ini Kata Pihak Angkasa Pura

“Tidak boleh lagi buang sampah di sana dan tidak boleh lagi ada pembuangan sampah di tempat terbuka,” kata Koster. 

Bahkan lebih lanjutnya, Koster mengatakan karena TPA Suwung ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bali sebelumnya yakni I Made Teja hampir dijadikan tersangka. 

 “Gara-gara TPA Suwung Pak Teja hampir dijadikan tersangka, saya bicara dengan Menteri LHK ini kita sedang melakukan berbagai upaya saya minta dengan Menteri jangan diproses pidana kalau kena hukum administratif tidak masalah dan sudah selesai,” imbuhnya. 

Merespon TPA Suwung yang harus tutup pada bulan Desember 2025 ini, dalam waktu dekat Koster akan mengumpulkan Wali Kota Denpasar dan Bupati Badung untuk membahas permasalahan tersebut. 

“Dalam beberapa hari ini kita akan berkumpul dengan Wali Kota Denpasar dan Bupati Badung untuk selesaikan sampah karena tidak boleh lagi di TPA Suwung harus mencari alternatif lain,” tutupnya. 

Tak hanya soal TPA Suwung yang harus ditutup pada bulan Desember ini, Koster juga menyebut soal rencananya untuk membangun Bali dengan lebih baik.

Baca juga: Belum Masuk ke Rekening, Kapan Jadwal Pencairan BSU Tahap 2?

Masalah Sampah: Gubernur Bali, I Wayan Koster saat memaparkan masalah sampah di Wantilan Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 11 Juni 2025.
Masalah Sampah: Gubernur Bali, I Wayan Koster saat memaparkan masalah sampah di Wantilan Pura Samuantiga, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 11 Juni 2025. (istimewa)

Baca juga: Kecelakaan di Bali Sepekan: Truk Terperosok hingga Truk Rem Blong Tewaskan 4 Orang di Bangli

Koster mengatakan sedapat dan seoptimal mungkin semua program yang dicanangkan dari periode satu sampai kedua akan tercapai secara maksimal. 

“Supaya betul-betul sesuai dengan haluan Bali 100 Tahun yang mulai dijalankan 2025-2030, ini momentum periode pertama pelaksanaan haluan Bali 100 Tahun, jadi momentum 2025-2030 betul-betul penting dan sangat strategis akan menjadi fondasi untuk keberlanjutan Bali ke depan,” jelas Koster. 

Menurutnya, ia dan Giri Prasta memiliki tanggung jawab konstitusional serta tanggung jawab politik yang sangat besar karena dipilih oleh rakyat. 

“Jadi pilihan rakyat 61,46 persen saya bersama Giri pasangan itu besar,”

“Harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dengan menjalankan semua kebijakan program yang betul-betul bisa memenuhi harapan masyarakat,” bebernya. 

Tentu saja, kata Koster, ia tidak bisa bekerja sendiri yang harus menjadi pelaksana untuk melaksanakan programnya adalah pejabat yang berada di posisi eselon 2,3 dan 4 beserta seluruh aparatur ASN yang berstatus negeri maupun kontrak. 

Maka dari itu, Koster mengungkapkan alasan semua eselon dikumpulkan dalam rapat ini agar dapat mengetahui program yang dicanangkan secara utuh. 

Melalui forum ini, Koster berharap dalam satu perangkat daerah dapat saling mengisi, karena memiliki pengetahuan yang sama dan bisa melengkapi satu sama lain, sehingga apa yang dijalankan betul-betul dengan pengetahuan yang sama. 

Ia juga meminta Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta agar juga selalu menjaga kesehatan. 

“Di periode kedua harus gaspol makanya saya minta Pak Wagub de gelem-gelem sing dadi gelem (jangan sakit-sakit tidak boleh sakit) jaga kesehatan Pak Wagub,”

“Pak Wagub saya ajak supaya ikut kuliah umum ini nanti supaya bisa meneruskan yang menjadi agenda ini,”

“Karena untuk membangun Bali harus dengan wawasan yang cukup,” tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved