Seputar Bali

Isu Kartel Narkoba Masuk ke Bali Jadi Dalang Penembakan WNA di Badung, Polda Bali: Tidak Ada

Isu kartel narkoba masuk ke Bali dan menjadi dalang dalam kasus penembakan WNA di Badung akhirnya menemui titik terang.

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
BERI KETERANGAN - Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy saat memberikan keterangan terkait penembakan WNA Australia di Bali. Isu Kartel Narkoba Masuk ke Bali Jadi Dalang Penembakan WNA di Badung, Polda Bali: Tidak Ada 

"Yang dirangkai perencanaan pembunuhan ini direncanakan jauh-jauh hari kedatangan dari Jakarta melalui Surabaya masuk ke Bali, semua saksi di TKP di terminal di warung tempat dia beli apa menjadi objek yang kami minta keterangan," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Bali juga enggan buru-buru menyimpulkan bahwa ada indikasi pembunuh bayaran dalam kasus ini.

Sejauh ini jumlah tersangka masih 3 orang dan pengembangan terus dilakukan. 

"Jumlah tersangka sementara masih 3. (Pembunuh bayaran,-Red) itu nanti belakangan," ujar dia.

Baca juga: POTENSI Gempa Bumi & Tsunami di Klungkung, BPBD Matangkan Rencana Kontingensi Bencana Alam!

Ilustrasi pistol
Ilustrasi pistol (Pixabay)

Polda Bali terus memastikan motif dibalik penembakan yang dilakukan oleh tiga warga negara Australia terhadap sesama WNA di sebuah vila kawasan Desa Munggu, Mengwi, Badung, Bali.

Adapun senjata api yang diduga digunakan pelaku menembak Zivan ditemukan oleh petugas di dasar Sungai Subak, Tabanan sekitar 700 meter dari Tempat Kejadian perkara (TKP). 

Di TKP serupa, polisi juga menemukan satu magasin, dua proyektil, puluhan selongsong peluru, pecahan peluru, serta martil yang diduga digunakan untuk mendobrak pintu villa korban tinggal. 

"Bukti lain yang memperkuat keterlibatan tersangka antara lain residu mesiu (gunshot residue/GSR) yang ditemukan di tubuh dan pakaian ketiganya," ungkap Kombes Pol Sandy.

Hingga kini polisi belum mengungkap siapa aktor penembakan Zivan dari ketiga WNA yang sudah ditetapkan sebagai tersangka kendati bukti kuat seperti hasil balistik hingga CCTV sudah dikantongi. 

“Apakah ketiganya eksekutor, masih dalam proses lidik. Termasuk peran dan hubungan masing-masing, semuanya akan terungkap saat berkas perkara lengkap,” papar dia. 

Kapolda Bali Irjen Daniel Aditya Jaya dalam pernyataan sebelumnya telah menyampaikan bahwa tersangka Darcy-lah yang berperan sebagai otak di balik rencana pembunuhan ini.

Darcy berada di Bali sejak April 2025, tersangka menyewa vila, dan  mempersiapkan dua unit mobil serta dua sepeda motor dan membeli martil, serta memesan tiket pelarian untuk ke Jawa setelah beraksi.

Darcy juga turut membantu dua tersangka lain kabur ke Jakarta. Hingga Darcy akhirnya bisa dibekuk di Bandara Soekarno-Hatta.

Sedangkan dua tersangka lain, Tupou dan Coskunmevlut dibekuk di Kamboja atas kerja sama dengan Interpol.

Polisi mengamankan dua unit mobil yang diduga dipakai untuk upaya pelarian di dua lokasi berbeda. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved