Laptop Chromebook di Bali
Laptop Chromebook di SD 1 Takmung Klungkung Rusak, Sparepart Mahal, Sekolah Tak Mampu Perbaiki
Rusaknya banyak laptop berbasis Chromebook bantuan pemerintah pusat, tidak hanya ditemui di SD 1 Gunaksa
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laptop Chromebook di SD 1 Takmung Klungkung Banyak Rusak, Sparepart Mahal, Sekolah Belum Mampu Perbaiki
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Rusaknya banyak laptop berbasis Chromebook bantuan pemerintah pusat, tidak hanya ditemui di SD 1 Gunaksa, namun juga di SD N 1 Takmung, Klungkung, Bali.
Pihak sekolah sudah berupaya memperbaiki dengan membawanya ke teknisi, namun ternyata biaya sparepart-nya cukup mahal.
Baca juga: TREND Kerja Hybrid Jadi Optimisme Penjualan Laptop Naik, Pendidikan hingga Korporasi Pendorong Utama
Sehingga pihak sekolah belum mampu memperbaikinya.
Kepala Sekolah SD N 1 Takmung I Nyoman Mudatra mengatakan, pihaknya menerima 15 unit laptop berbasis Chromebook tahun 2020 silam.
Laptop tersebut digunakan untuk pembelajaran siswa, ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer), serta kegiatan olimpiade sains nasional.
Baca juga: Mengenal NPU Pada Laptop AI Tingkatkan Produktivitas Kinerja Generasi Milenial saat Tren Co-Working
"Kalau untuk pembelajaran biasanya hanya menggunakan email (akun) milik guru. Karena tidak semua siswa mendapatkan id belajar."
"Jadi akses (Chromebook) memang terbatas," ujar I Nyoman Mudatra, Kamis (17/7/2025).
Setelah berjalan 5 tahun, menurutnya ada sekitar 6 laptop berbasis Chromebook yang sudah rusak.
Baca juga: Gede Agus Nekat Bobol Sekolah di Singaraja Curi Laptop, Kecanduan Judi Online hingga Pinjol
Pihak sekolah sudah berupaya memperbaiki, dengan membawanya ke teknisi di Klungkung.
Namun dikatakanya biaya sparepart-nya cukup mahal.
"Suku cadangnya ternyata mahal, sampai Rp2 juta per laptop," ungkapnya.
Sehingga sampai saat ini kerusakan itu belum diperbaiki. Sebagai gantinya, dioperasikan 5 laptop standar (berbasis windows) untuk menunjang kegiatan siswa, terutama untuk olimpiade sains nasional.
"Kami sudah antisipasi laptop pengganti di luar Chromebook. Semua kegiatan siswa berjalan normal, tidak ada masalah," jelas dia.
Laptop berbasis Chromebook saat ini menjadi sorotan, setelah Kejagung RI menetapkan dan menahan 4 tersangka terkait pengadaan laptop tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.