Berita Jembrana

BANGKAI Dugong Ditemukan Terdampar di Pesisir, Ditemukan Abnormalitas Pada Sistem Pernapasan

Warga Desa Perancak, Kecamatan Jembrana kembali digegerkan dengan penemuan mamalia laut di pesisir pantai, Sabtu (19/7).

ISTIMEWA
BANGKAI DUGONG - Petugas saat melakukan pengecekan dan identifikasi terhadap satu ekor satwa mamalia laut jenis Dugong yang terdampak di pesisir Pantai Perancak, Kecamatan Jembrana, Sabtu (19/7). 

TRIBUN-BALI.COM  - Warga Desa Perancak, Kecamatan Jembrana kembali digegerkan dengan penemuan mamalia laut di pesisir pantai, Sabtu (19/7). Adalah temuan seekor mamalia laut jenis Dugong (duyung) dalam kondisi mati. 

Setelah identifikasi tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan JSI, kematian satwa tersebut disebutkan menunjukkan adanya abnormalitas (tidak normal) pada sistem respirasi (pernapasan), berupa peradangan dan perubahan warna.

Menurut informasi yang diperoleh, temuan tersebut diketahui oleh Ketua Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Kurma Asih Perancak, Anom Astika sekitar pukul 07.15 Wita. Hal tersebut kemudian dilaporkan ke BKSDA Bali melalui resort Jembrana untuk ditindaklanjuti. 

Baca juga: TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya

Baca juga: BANGUN Jaringan Air Bersih di Desa Tanglad, Perumda Panca Mahottama Siapkan RAB Investasi Rp 4,8 M

BKSDA lantas melakukan pengecekan ke lokasi, dan satwa jenis mamalia laut diketahui bernama latin Dugong Dugon. Tubuhnya memiliki panjang badang 2,56 meter dengan lebar 1,6 meter serta berjenis kelamin betina. 

Selanjutnya, tim dari BKSDA Bali dan JSI melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab kematiannya. Secara fisik, kondisi tubuhnya menunjukkan adanya abnormalitas (tidak normal) pada sistem respirasi (pernafasan), berupa peradangan dan perubahan warna. 

"Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab kematian pada satwa tersebut," kata Petugas BKSDA Bali Resor Jembrana, Ahmad Januar seizin Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko saat dikonfirmasi, Minggu (20/7). 

Setelah dilakukan nekropsi, kata dia, bangkai satwa Dugong tersebut kemudian dikubur di lokasi terdampar. Seluruh masyarakat Bali khususnya Jembrana juga diimbau agar melaporkan apabila ada kejadian serupa.

"Jika ada informasi segera diinformasikan ke kami untuk segera ditindaklanjuti," imbaunya. (mpa) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved