Berita Bali

TANGIS Budiasa Tak Tau Mau Ngadu Kemana, Sang Istri Depresi & Anak Tidak Sekolah, Kisah Pilu di Bali

 Wayan Budiasa mengetuk pintu kantor Tribun Bali malam itu. Dengan wajah sayu dan penuh keresahan dia datang bersama anaknya. 

Putu Supartika - Tribun Bali
JEMPUT - Dinas Sosial Bali, Gianyar, Satpol PP Bali dan unsur desa serta lingkungan di Batubulan saat turun ke kediaman Wayan Budiasa. 

“Harapan tiang, semoga istri mendapat penanganan. Tiang berharap ada pemerintah yang bisa membantu memberikan perawatan istri tiang supaya bisa sembuh. Terus terang tiang tidak punya biaya untuk pengobatannya, sementara KIS nya belum bisa diaktifkan,” katanya.

Tribun Bali menemui keluarga Wayan Budiasa di kosannya, Jumat 18 Juli 2025 sore. Kisah Pilu Keluarga Budiasa; Istri Terbaring Lemah, Anak Putus Sekolah, Biaya Sehari-hari Pun Susah!
Tribun Bali menemui keluarga Wayan Budiasa di kosannya, Jumat 18 Juli 2025 sore. Kisah Pilu Keluarga Budiasa; Istri Terbaring Lemah, Anak Putus Sekolah, Biaya Sehari-hari Pun Susah! (Tribun Bali)

Sang Istri Mau Dibawa ke RSJ Bangli 

Setelah dilakukan dialog yang cukup alot, Wayan Budiasa akhirnya mengizinkan istrinya untuk dirawat di RSJ Bangli.

Pada Minggu, 20 Juli 2025 siang, Dinas Sosial Provinsi Bali, Satpol PP Provinsi Bali, Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, RS Dharma Yadnya, Puskesmas I Sukawati, pihak desa dan lingkungan mendatangi kos milik Wayan Budiasa di kawasan Batubulan.

Semua pihak memberikan pemahaman agar istri Wayan Budiasa, yang terbaring sakit sejak 20 hari lalu dirawat di RSJ Bangli. Awalnya Budiasa bersikeras mengajak istrinya untuk dirawat di RSUD Wangaya.

Namun setelah diberikan pemahaman oleh semua pihak, ia pun luluh untuk mengizinkan istrinya dirawat ke RSJ. Kadis Sosial Provinsi Bali, dr. AA Sagung Mas Dwipayani, didampingi Kadis Sosial Kabupaten Gianyar, Anak Agung Gde Putrawan mengatakan, istri Wayan Budiasa mengalami gangguan mental.

"Bukan hanya psikosis, tapi mengarah ke skizofrenia. Dan ini harus dirawat inap," paparnya. Selama ini dengan rawat jalan, penanganan belum bisa dilakukan optimal dan konsumsi obat juga tidak rutin.

Sehingga jika tidak dilakukan rawat inap, dengan pemberian obat yang rutin dan terjaga, kemungkinan sembuh agak sulit.

"Setelah komunikasi bersama semua pihak termasuk Dinsos Gianyar, Satpol PP, media dan mayarakat, akhirnya keluarga, dalam hal ini Pak Budiasa mengizinkan istrinya untuk rawat inap di RS Jiwa Bangli," paparnya.

Ia berharap dengan perawatan yang ditanggung penuh pemerintah ini, bisa segera sembuh. Saat ini, masih ada dua anak Budiasa yang putus sekolah.

Dan Dinsos Bali mengupayakan agar kedua anaknya, diizinkan dimasukkan ke Panti Sosial Anak Asuh di Buleleng milik Dinas Sosial Bali.

"Dua anaknya yang putus sekolah, sampai saat ini bapaknya masih bersikeras untuk tidak memasukkan ke dalam panti sosial anak asuh di Buleleng milik Dinsos Bali. Dan akan melanjutkan di SKB kesetaraan di Denpasar," paparnya.

Pihaknya pun sudah melakukan komunimasi dengan Disdikpora Denpasar terkait hal itu. Selain itu, Dinsos bersama jajarannya juga membawa sembako. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved