PMI Bekerja di Luar Negeri
HANCURNYA Karir Pekerja di Kapal Pesiar, Simak 4 Faktor Penting Berikut Ini yang Harus Dihindari!
Digaji dollar dan hidup layak menjadi mimpi, yang terbawa bersama koper dan paspor saat akan berangkat meninggalkan Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tak berbeda dengan sarah, Wiwin (nama samaran) asal Bali juga mengatakan hal yang sama, beruntung mereka masih muda sehingga tenaga masih kuat.
Hanya saja memang dibutuhkan kontrol emosi, perasaan, dan semuanya agar tetap bisa stay bekerja di kapal pesiar. Gaji yang mereka dapatkan berkisar Rp15 juta sampai puluhan juta, tergantung pengalaman dan masa kerja mereka di kapal pesair.

Kemudian dua pekerja ini membagikan beberapa tips, agar tahan banting dan tetap membawa uang pulang dari beratnya bekerja di kapal pesiar.
4 Faktor Penting Bekerja di Kapal Pesiar
1. Bekali Diri Dengan Mumpuni
Maksud bekali diri ini adalah dengan pengetahuan baik materi dan fisik yang mumpuni. Entah itu bahasa asing baik Bahasa Inggris atau bahasa asing lain juga penting. Ikut agen yang terpercaya dan dengan jenjang karir jelas.
Belajar hal yang penting di kapal pesiar, seperti berenang, menjadi waiter atau waitres yang mumpuni, termasuk jenjang karir yang lebih atas. Mudah beradaptasi dengan segala kondisi, dan selalu lihat peluang dengan baik.
Hindari konflik dengan atasan dan rekan kerja, namun jangan pula mau direndahkan. Kasi batasan secukupnya, ingat kalian bekerja bukan plesiran. Tetap ikuti aturan dan tidak neko-neko. Belajar kontrol emosi dengan baik, dan paham cara menata hati.
2. Hindari Judi & Miras
Salah satu hal yang membuat banyak orang jadi gelandangan, adalah miras dan judi di kapal pesiar. Setiap kapal pesiar akan berlabuh di pelabuhan di berbagai negara. Khususnya di Eropa dan Amerika, cukup lazim di port ada kasino.
Banyak orang terjebak di sini dan merasa perlu bermain kasino, sehingga tanpa sadar uang mereka selama bekerja ludes di kasino. Alasannya membayar stres mereka selama bekerja. Padahal stres bisa diatasi dengan jalan-jalan melihat pemandangan saat kapal berlabuh, membeli makanan enak dan grounding ke alam.
Selain judi, alat yang dianggap lazim sebagai penghilang stres adalah minuman keras. Sayangnya, banyak yang malah membeli miras, lalu mabuk dan malah membuat dirinya terkena kasus, seperti perkelahian dan lain sebagainya. Kemudian dipulangkan, karena aturan ketat bekerja di kapal pesiar.
3. Hindari Hubungan Seg5ual Beresiko
Penghilang stres lainnya adalah bercumbu, alias hubungan intim dengan lawan jenis. Walaupun tidak ada larangan, namun banyak yang bermasalah dengan hal ini. Sebab ada yang berhubungan dengan pasangan yang sudah menikah, bahkan sudah memiliki anak.
Selain itu, pekerja wanita kerap mendapat perundungan jika tidak mau melakukan hal ini. Seperti dicuekin atau hal lainnya oleh pekerja yang terkadang lebih senior. Untuk itu, sangat diperlukan aturan tegas tentang hal ini, sehingga tidak menjadi momok menakutkan khususnya bagi pekerja wanita yang lebih rentan.
4. Segera Kirim Uang Begitu Gajian
Mengirim uang segera setelah gajian, adalah hal penting dilakukan. Untuk menghindari pembelian barang impulsif selama di kapal pesiar. Uang ini juga sangat penting untuk masa depan pekerja. Khususnya tatkala sudah tidak bekerja lagi di kapal pesiar.
Sebab makan dan kebutuhan lain sudah tersedia di kapal pesiar, sehingga rasanya tidak ada alasan seorang pekerja terlalu boros dengan gajinya di kapal. Apalagi itu terkadang tidak sebanding dengan rasa lelah yang mereka rasakan selama bekerja.
5.631 Anak Muda Bali Bekerja ke Luar Negeri, Anomali?
Ribuan Warga Jembrana Bali Bekerja Di Luar Negeri, Terbanyak di Jepang, Ingin Perbaiki Ekonomi |
![]() |
---|
Kisah Made Eri, Kerja Di Bali Belasan Tahun Selalu Pas-pasan, Ke Jepang Untuk Penghasilan Tinggi |
![]() |
---|
Lamaran di Dalam Negeri Ditolak, Pekerja Migran Asal Bali Gede Dharma Nekat ke Jepang |
![]() |
---|
NEKAT ke Jepang Usai Lamaran Selalu Ditolak, Gede Dharma: Entah Bagaimana Standar Dalam Negeri! |
![]() |
---|
SOSOK Gede Kerja 3 Tahun di Jepang, Ditolak Kerja di Dalam Negeri Alasan Utama ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.