Berita Pendidikan

Daftar 29 Kampus Negeri dan Swasta di Bali, Buka Program Satu Keluarga Satu Sarjana 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama (KB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS)

|
Kompas.com
Ilustrasi - Daftar 29 Kampus Negeri dan Swasta di Bali, Buka Program Satu Keluarga Satu Sarjana  

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama (KB) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Satu Keluarga Satu Sarjana di Gedung Kertha Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali pada, Selasa 29 Juli 2025. 

Penandatanganan Kesepakatan Bersama (KB) melibatkan Gubernur Bali dengan Rektor Mitra Perguruan Tinggi dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) serta Sekretaris Daerah Provinsi Bali dengan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Mitra Pergurun Tinggi dalam pelaksanaan Program Satu Keluarga Satu Sarjana. 

Baca juga: Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Kembali Digodok Pemkab Badung

Adapun 29 mitra Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang akan melakukan program satu keluarga satu sarjana yakni Perguruan Tinggi Negeri sejumlah 8 PTN dan Perguruan Tinggi Swasta sejumlah 21 PTS. 

Daftar Mitra Perguruan Tinggi Negeri program satu keluarga satu sarjana yakni: 

Rektor dan Ketua LPPM Universitas Udayana
Rektor dan Ketua LPPM Universitas Pendidikan Ganesha
Rektor dan Ketua LPPM Universitas Terbuka
Rektor dan Ketua LPPM Institut Seni Indonesia Bali
Rektor dan Ketua LPPM Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja
Direktur dan Ketua LPPM Politeknik Pariwisata Bali
Direktur dan Ketua LPPM Poltekkes Kemenkes Denpasar
Direktur dan Ketua LPPM Politeknik Negeri Bali

Baca juga: Program Satu Keluarga, Satu Sarjana Koster Siap Jalan, Dimulai Agustus 2025: Bagian Komitmen Bali

Sementara daftar Mitra Perguruan Tinggi Swasta program satu keluarga satu sarjana yakni: 

Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Warmadewa
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Mahasaraswati Denpasar
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Pendidikan Nasional
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Ngurah Rai
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Hindu Indonesia
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Dhyana Pura
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Mahendradatta
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Triatma Mulya
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Dwijendra
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Bali Internasional
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Universitas Primakara
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan Institut Desain dan Bisnis Bali
Rektor, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan STKIP Agama Hindu Amlapura
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng, Ketua LPPM dan Ketua
Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng
Ketua STIKES Wira Medika Bali, Ketua LPPM dan Ketua Yayasan STIKES Wira Medika Bali

Baca juga: Dukung Program Satu Keluarga Satu Sarjana, Undiknas Siap Gelontorkan 100 Beasiswa 

Sebelumnya, Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) mulai buka pendaftaran beasiswa program satu keluarga satu sarjana.

Rencananya pendaftaran program ini akan dibuka hingga Tanggal 31 Agustus 2025. 

Ketika dikonfirmasi, Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng mengatakan penandatanganan MoU dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan dilakukan di Bulan Agustus. 

“Untuk pendaftaran melalui admission, calon mahasiswa datang ke Undiknas dan kami akan berikan voucher untuk pendaftaran dan seterusnya sampai SK Rektor yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut akan mendapatkan semacam beasiswa untuk mahasiswa yang sesuai dengan ketentuan,” jelasnya pada, Kamis 24 Juli 2025. 

Setelah calon mahasiswa datang ke admission  dapat menunjukkan bukti pendaftaran, lalu akan berikan voucher untuk mengikuti tes.

Setelah itu langkah-langkah berikutnya Undiknas akan mengeluarkan SK rektor yang menunjukkan bahwa mahasiswa bersangkutan mengikuti program satu keluarga, satu sarjana beasiswa

“Untuk tes ikuti proses saja, biar kami mengetahui seberapa jauh kemampuan calon mahasiswa, tesnya secara umum saya kira tes umum sesuai dengan kompetensinya dan secara online yang bisa dilakukan selama 24 jam,” imbuhnya.

Selain Undiknas, ISI Bali juga telah membuka pendaftaran calon mahasiswa untuk program satu keluarga satu sarjana.

Beberapa studi Sarjana Terapan yang dibuka di ISI Bali untuk Program Satu Keluarga Satu Sarjana Tahun 2025 di antaranya Seni Karawitan sebanyak 10 calon mahasiswa, Seni Pedalangan sebanyak 3 calon mahasiswa, Pendidikan Seni Pertunjukan sebanyak 5 calon mahasiswa, Bisnis Digital sebanyak 10 calon mahasiswa, Teater sebanyak 7 calon mahasiswa, Kriya sebanyak 5 calon mahasiswa, Animasi sebanyak 5 calon mahasiswa dan Arsitektur sebanyak 10 calon mahasiswa. Sehingga total calon mahasiswa yang dapat mengikuti program ini sejumlah 55 orang di ISI Bali

Adapun ketentuan yang harus diikuti calon mahasiswa diantaranya dalam satu keluarga dimaksud belum ada sarjana dan berasal dari keluarga miskin/rentan miskin.

Ketentuan tersebut dinyatankan melalui Surat Keterangan Orang Tua Calon Mahasiswa dan Bandesa Adat setempat dengan materai cukup.

Bahkan, Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan biaya hidup sebesar Rp1.400.000,- per bulan per mahasiswa.

Pemerintah Provinsi Bali juga menanggung Uang Kuliah Tunggal (UKT) serta Biaya Pendaftaran. 

Pendaftaran melalui Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru https://natamahardika.isi-dps.ac.id/ sampai tanggal 29 Juli 2025. Kontak Helpdesk melalui Nomor WA: +62 811-391-151.

Sebelumnya, dalam rangka peningkatan kualitas dan mewujudkan SDM Bali unggul Gubernur Bali, Wayan Koster mengeluarkan program satu keluarga satu sarjana, diprioritaskan bagi keluarga yang miskin.

Hal tersebut ia sampaikan pada Podcast bersama Tribun Bali, di Gedung Kertha Saba, Rumah Jabatan Gubernur pada Rabu 11 Juni 2025 lalu. 

“Karena dengan satu sarjana satu keluarga kalau anak tersebut produktif sudah bisa mengatasi masalah ekonomi di keluarganya."

"Untuk program ini saya bekerja sama dengan semua perguruan tinggi yang ada di Bali, perguruan tinggi negeri maupun perguruan swasta,” jelas Koster. 

Sebelumnya, Koster sudah mengumpulkan seluruh rektor, baik Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Bali.

Pada pengumpulan Rektor tersebut, Koster berdiskusi berapa kemampuan universitas untuk menggratiskan pendidikan ke masyarakat miskin. 

Nantinya program ini tidak akan ada pengutan apa-apa ke mahasiswa, kecuali untuk kegiatan wisuda.

Mulai dari SPP, uang gedung mahasiswa tidak dibebankan.

Sehingga betul-betul gratis untuk di universitas swasta

Sementara untuk Universitas Negeri sudah terdapat kartu Indonesia Pintar.

Jadi siapapun mahasiswa kurang mampu yang akan kuliah akan didaftarkan berdasarkan data dari Dinas Sosial.

Akan dilakukan verifikasi di lapangan untuk pengecekan benarkah anak tersebut merupakan keluarga miskin. 

“Setelah kita tahu miskin terdaftar, maka kalau dia mau masuk ke program studi itu dia mendaftar dan tentu saja harus ikut tes seleksi."

"Target saya di 2025 ini Agustus 2025 targetnya 3000 mahasiswa yang dibiayai oleh pemerintah provinsi. Jadi nanti tergantung berapa dapatnya,” bebernya. (*)

 

Berita lainnya di Beasiswa

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved