Tajen Maut di Bali
Tajen Maut, Sudana Kena Taji Ayam Aduan di Bali, Ratusan Warga Iringi Pemakaman
Nengah Sudana setiap hari memang selalu pergi ke tempat sabung ayam dan mengais rezeki di tempat itu
Meskipun tinggal di Denpasar, Sudana dan keluarganya cukup sering pulang kampung di Banjar Bengkel, terutama saat piodalan. Sudana meninggalkan istri dan 3 anaknya.
“Beliau dan keluarga biasanya pulang kampung saat piodalan. Saya kenal karena memang satu pura dengan beliau, tapi tidak akrab sekali. Karena dia memang warga Rantau,” jelasnya.
Jenazah Sudana dimakamkan pada Senin 28 Juli 2025.
Suasana duka mengiringi pemakaman Sudana. Ratusan warga mengiringi pemakaman Sudana di Setra Adat Angantelu, Senin 28 Juli 2025 siang.
“Pemakaman almarhum (Nengah Sudana) dilaksanakan hari ini (kemarin) di Setra Angantelu,” ungkap Kepala Dusun Bengkel, Desa Antiga Kelod, I Ketut Darma, Senin 28 Juli 2025.
Ia mengatakan, Sudana meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak.
Sudana menurutnya telah lama menjadi warga rantau di Denpasar. Ia telah merantau sejak masih kecil.
“Almarhum merupakan warga rantau, secara administratif (dinas) beliau sudah menjadi warga Denpasar,” jelas Ketut Darma.
Meskipuh telah lama merantau, Sudana tidak lupa dengan kampung halamannya.
Setiap piodalan di pura, atau saat hari-hari seperti Galuangan atau Kuningan, Sudama dan keluarga sering menyempatkan pulang kampung.
Meninggalnya Sudana meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Semasa hidupnya, Sudana dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Sudana juga dikenal merupakan tulang punggung keluarga untuk istri dan 3 anaknya.
“Sepupu saya merupakan tulang punggung keluarga, karena istri tidak bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga saja,” kata sepupu dari Sudana, I Made Arjana, Senin 28 Juli 2025.
Menurut Arjana, Nengah Sudana setiap hari memang selalu pergi ke tempat sabung ayam dan mengais rezeki di tempat itu. Ia juga mengenang sosok kerabatnya, sebagai sosok yang supel bergaul.
“Ia (Sudana) memang besar dan tinggal di Denpasar, orangnya sangat baik dan rajin. Dia juga selalu ramah dengan siapa pun sehingga dia punya banyak teman di mana-mana,” kenang Arjana.
Menurutnya, anak korban yang pertama saat ini sudah bekerja di salah satu restoran di wilayah Ubud, Kabupaten Gianyar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.