Berita Bali
Bali Tembus Pasar Ekspor Hong Kong Kirim Rempah dan Madu Senilai Rp 6,5 Miliar
Tren dan proyeksi permintaan global terhadap rempah diperkirakan tumbuh rata-rata 5 hingga 6 persen selama 2023 sampai 2028.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso (Busan) melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group yang berhasil menembus pasar Hong Kong untuk pertama kalinya.
Nilai ekspor perdana ke Hong Kong untuk produk rempah seperti vanili, kayu manis, pala; serta madu ini sebesar USD 350.000 atau setara Rp 5,6 miliar.
Pelepasan ekspor berlangsung di Lini Cargo, Denpasar, Bali, pada Selasa 29 Juli 2025.
Mendag Busan mengatakan, pelepasan ekspor kali ini menjadi momentum yang semakin mendorong perluasan akses pasar produk Indonesia.
Baca juga: TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya
“Saya mengapresiasi kontribusi seluruh jajaran CV Naralia Group terhadap peningkatan ekspor produk rempah dan madu Indonesia. Ekspor kali ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia siap dan mampu bersaing di pasar global,” kata Mendag Busan.
Ia berharap, ekspor kali ini menjadi inspirasi dan penyemangat bagi UMKM lainnya untuk menjadi eksportir dan turut berkontribusi terhadap perekonomian.
Tren dan proyeksi permintaan global terhadap rempah diperkirakan tumbuh rata-rata 5 hingga 6 persen selama 2023 sampai 2028.
Pertumbuhan ini diiringi oleh peningkatan kesadaran konsumen global dalam menerapkan hidup sehat dan menggunakan produk berbahan alami.
Kesadaran akan kesehatan ini menjadi peluang nyata bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan ekspor rempah ke dunia.
Berkaca dari catatan tersebut, rempah Indonesia berpotensi besar untuk terus tumbuh di pasar global.
Indonesia merupakan eksportir rempah ke-4 dunia setelah India, Vietnam, dan Tiongkok.
Produk rempah ekspor unggulan Indonesia, yaitu lada, cengkeh, dan pala.
Ekspor rempah Indonesia ke dunia pada 2024 tercatat senilai USD 989,5 juta dengan tren pertumbuhan sebesar 1,94 persen dalam lima tahun terakhir.
Pelepasan ekspor rempah dan madu kali ini merupakan bentuk sinergi pemerintah dan swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pelepasan ekspor didukung Kemendag, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, serta pemangku kepentingan terkait.
TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya |
![]() |
---|
KUR Produksi Rp79,6 T, Menteri UMKM Sebut Hampir Target 60 Persen, 3 Strategi Hadapi Dampak Tarif AS |
![]() |
---|
Smart Marketing Digitalisasi Untuk UMKM Sukses Gunakan Sistem ESG |
![]() |
---|
Ramah Lingkungan, HiFi Air Digandrungi Keluarga dan UMKM di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.