Berita Bali
Bali Tembus Pasar Ekspor Hong Kong Kirim Rempah dan Madu Senilai Rp 6,5 Miliar
Tren dan proyeksi permintaan global terhadap rempah diperkirakan tumbuh rata-rata 5 hingga 6 persen selama 2023 sampai 2028.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Mendag Busan juga mengajak CV Naralia Group untuk berpartisipasi dalam pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang diselenggarakan pada 15 hingga 19 Oktober 2025 mendatang di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Ia berharap, keikutsertaan dalam pameran dagang internasional seperti TEI ke-40 akan semakin memberi eksposur produk rempah dan madu Indonesia di panggung global.
Mendampingi Mendag Busan, yaitu Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim, Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi.
Gubernur Bali I Wayan Koster turut hadir dalam pelepasan ekspor kali ini.
Ia menjelaskan, Bali membuat transformasi perekonomian yang tidak bergantung pada sektor pariwisata.
Ada beragam produk yang berpotensi diminati di pasar ekspor seperti kopi, garam, dan arak Bali.
“Kami fokus untuk mengembangkan produk dari hulu hingga hilir agar memiliki nilai tambah. Untuk itu, kami sangat mendukung produk-produk Bali untuk diekspor ke pasar global. Kami juga berharap UMKM Bali tetap mengembangkan produk yang mencerminkan identitas bangsa dan budaya seperti penambahan aksara Bali pada kemasan,” ungkap Gubernur Koster.
Sementara itu, Direktur CV Naralia Group, Mulianingsih mengatakan, ekspor perdana ke Hong Kong kali ini menandai UMKM lokal Bali yang memiliki daya saing yang tinggi hingga buyer Hong Kong memiliki kepercayaan untuk membeli produk Indonesia.
Ia juga mengungkapkan, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menembus pasar Hong Kong.
"Pelepasan ke Hong Kong hari ini menjadi momentum penting bagi kami karena ini menjadi ekspor perdana ke negara tersebut. Untuk dapat menembus pasar Hong Kong kami memerlukan pendekatan selama lima tahun. Namun, dengan dukungan Kementerian Perdagangan dan kualitas produk yang baik, buyer Hong Kong memercayai kami dan melakukan pembelian dengan nilai transaksi Rp5,6 miliar," kata Mulianingsih.
Selain Hong Kong, CV Naralia Group juga telah mengekspor produknya ke 11 negara, yaitu Australia, Fiji, Selandia Baru, Tahiti, Spanyol, Swedia, Hawaii, Amerika Serikat, Maladewa, Singapura, dan Malaysia.
CV Naralia Group telah memanfaatkan berbagai program yang diinisasi oleh Kemendag, salah satunya dengan keikutsertaan di berbagai pameran, seperti Trade Expo Indonesia, pameran di Hong Kong dan Thailand.
Ia menambahkan, program-program peningkatan ekspor dari Kemendag telah memberikan kemajuan signifikan bagi bisnis CV Naralia Group, seperti mendapatkan akses ke buyer melalui program penjajakan bisnis (business matching) hingga mendapatkan kepercayaan dari buyer di pasar global.
UMKM BISA Ekspor
Dalam momen pelepasan ekspor rempah dan madu tersebut, Mendag Busan menjelaskan Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang diinisiasi Kemendag sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
TARGET Kunjungan Hingga 7.000 Wisatawan, Jatiluwih Festival VI Suguhkan Booth UMKM & Atraksi Budaya |
![]() |
---|
KUR Produksi Rp79,6 T, Menteri UMKM Sebut Hampir Target 60 Persen, 3 Strategi Hadapi Dampak Tarif AS |
![]() |
---|
Smart Marketing Digitalisasi Untuk UMKM Sukses Gunakan Sistem ESG |
![]() |
---|
Ramah Lingkungan, HiFi Air Digandrungi Keluarga dan UMKM di Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.