Berita Jembrana

WABUP Ipat Soroti Kekerasan hingga Eksploitasi Anak, 24Kasus Libatkan Perempuan dan Anak di Jembrana

Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Jembrana berlangsung meriah di Ballroom Gedung Kesenian Bung Karno, Jumat (1/8).

ISTIMEWA
PUNCAK HAN - Suasana perayaan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Jembrana berlangsung meriah Kota Negara, Jumat (1/8). Berbagai tantangan seperti kekerasan, pernikahan dini hingga eksploitasi masih dihadapi Anak-anak saat ini. 

TRIBUN-BALI.COM  - Puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di Jembrana berlangsung meriah di Ballroom Gedung Kesenian Bung Karno, Jumat (1/8).

Namun begitu, selama tujuh bulan terakhir tercatat ada 24 kasus yang melibatkan perempuan dan anak. Hal ini menunjukkan ada peringatan bahwa upaya perlindungan anak belum optimal.

Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah anak di Jembrana pada 2024 mencapai 93.448 jiwa, atau 28,3 persen dari total penduduk (berdasarkan data Dinas Dukcapil Semester II/2024).

Namun, hingga Juli 2025 tercatat 24 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang terdiri dari Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) 5 kasus, Kekerasan seksual 9 kasus, Kekerasan fisik 6 kasus, Kriminalitas 2 kasus, dan Penelantaran anak 2 kasus. 

Di sisi lain, Hari Anak Nasional di Jembrana kali ini mengusung tema "Anvaya Loka Dharma” yang berarti generasi penerus penjaga alam sekitarnya, perayaan ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas, meningkatkan partisipasi aktif, serta menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan.

Baca juga: GENJOT PAD, Badung Naikan Tarif Tiket DTW, Tarif Parkir Juga Meningkat, Simak Beritanya 

Baca juga: INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali 

Berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan jauh sebelum acara puncak. Seperti pelaksanaan program AKSARA (Aksi Sambut Hari Anak) yang digagas Forum Anak Daerah Kabupaten Jembrana. Program ini menyasar sekolah dan masyarakat dengan fokus pada edukasi tentang pencegahan kekerasan terhadap anak, pornografi,penyalahgunaan NAPZA, judi online, pernikahan anak, hingga perundungan.

Kemudian, anak-anak juga terlibat dalam berbagai gerakan kreatif dan edukatif seperti Donation for Do Nation yakni donasi untuk anak-anak berkebutuhan khusus, 3 BER – Belajar, Bermain, dan Berkreasi, ASTRO – Aksi Sehat Tanpa Rokok, SENJA – Sharing Session Anak Jembrana, KATA – Karya Nyata Anak untuk Sesama, SIMPATI – Platform Anti Toxic dan Cyberbullying, SETAKO – Sehat Tanpa Alkohol, Penanaman mangrove edisi AKSARA di Desa Budeng, GEMASERA – Generasi Emas Sehat Cerdas Ceria, SI PEKA – Sehari Bersama Perlindungan Khusus Gembira di SLB 1 Negara.

Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan semangat anak-anak Jembrana dalam memeriahkan HAN 2025.

Pria yang lebih akrab disapa Ipat ini juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk terus mendukung program strategis yang berpihak pada pemenuhan hak dan perlindungan anak, sejalan dengan visi daerah “Mewujudkan Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat.”

'Kepada anak-anak Jembrana, manfaatkan masa muda dengan kegiatan positif. Gunakan fasilitas publik seperti ruang bermain ramah anak dan perpustakaan daerah untuk memperluas wawasan serta menumbuhkan kecintaan pada daerah," pesannya.

Wabup Ipat juga menyoroti tantangan yang masih dihadapi anak-anak, seperti kekerasan, eksploitasi, pernikahan dini, serta penyalahgunaan teknologi. Ia mengajak seluruh pihak untuk tidak hanya menjadi pelindung, tetapi juga pendamping dan pendengar bagi anak-anak.

"Anak hebat bukan hanya unggul di sekolah, tetapi juga tahu menjaga diri, menghormati sesama, dan mencegah kekerasan," tandasnya. (mpa) 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved