Berita Bali
CARA JITU Hindari Kemacetan Bandara Ngurah Rai ke Canggu, Jarak Tempuh 2 Jam Jadi 15 Menit
CARA JITU Hindari Kemacetan Bandara Ngurah Rai ke Canggu, Jarak Tempuh 2 Jam Jadi 15 Menit
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kondisi kemacetan di jalur Bandara Ngurah Rai menuju Canggu kian menjadi momok di Bali.
Akibat kemacetan, waktu tempuh yang dibutuhkan ke wilayah Canggu membutuhkan waktu 1,5 jam hingga 2 jam.
Tentu kondisi kemacetan ini membuat wisatawan tak nyaman saat berkunjung ke Bali.
Kini pemerintah sedang menjajaki penerapan water taxi dari Bandara Ngurah Rai menuju destinasi wisata Canggu.
Upaya membendung kemacetan itu dikaji oleh Kementerian Perhubungan atau Kemenhub.
Baca juga: JALAN HIDUP Komang Terhenti di Buleleng, Tubuh Terhempas di Rumah Warga Setelah Dihantam Truk
Kepala Dinas Perhubungan Bali Samsi Gunarta menjelaskan, pihaknya mendukung Kemenhub dan ASDP terkait kajian penerapan water taxi ini.
Menurutnya, kehadiran water taxi akan menjadi salah satu alternatif layanan guna mempercepat perjalanan penumpang dari Bandara Ngurah Rai menuju Kawasan Canggu.
“Sebab, jalur ini sangat macet yang bisa memakan waktu tempuh 1,5-2 jam. Sehingga, dengan water taxi ini perjalanan hanya 15-20 menit. Kita support ke Kemenhub dan ASDP," kata, Samsi pada, Sabtu 9 Agustus 2025.
Samsi mengungkapkan bahwa layanan water taxi ini sedang dalam tahap kajian, termasuk pembangunan pelabuhan.
Baca juga: SELAMATKAN Anak Janda di Pantai Seminyak Malah Nyawa Melayang, Selamat Jalan Gusti Agung Anom
Kendati demikian, dikatakan Kemenhub meminta agar layanan water taxi ini mulai beroperasi akhir tahun 2025.
"Permintaan Pak Menteri Perhubungan akhir tahun ini. Lokasi pelabuhan masih dikaji," tandasnya.
Sambutan yang baik mengenai water taxi ini juga datang dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Provinsi Bali.
Ketua MTI Bali, Rai Ridharta, menilai keberadaan water taxi dapat menambah variasi layanan transportasi untuk masyarakat.
Dikatakan, keberadaan water taxi ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di darat.
Khususnya penumpang dari Bandara Ngurah Rai menuju Canggu yang selama ini macet parah.
Para wisatawan akan memiliki banyak pilihan dalam menggunakan transportasi ketika turun di Bandara Ngurah Rai.
Baik menggunakan jalur darat, rel dengan adanya subway, maupun lewat jalur laut melalui water taxi.
Sementara itu, Pengamat Tata Ruang dari Universitas Warmadewa (Unwar), Prof. Putu Rumawan Salain, mengapresiasi niat dari pemerintah pusat untuk membangun jejaring water taxi di Bali.
Rumawan menyoroti pesatnya pembangunan di Bali, khususnya di bidang pariwisata yang menjadi salah satu pemantik terjadinya kemacetan di lini-lini jalan Bali bagian selatan.
Ide yang dicetuskan AHY tersebut dianggap dapat menjadi angin segar bagi kelancaran transportasi Bali.
Dari konsepnya sendiri, Rumawan melihat potensi transit dan integrasi transportasi yang ditawarkan oleh water taxi.
Berkaca dari sisi transit, pengelola water taxi dapat mempertimbangkan untuk membuat sebuah rute panjang dengan titik-titik untuk menurunkan penumpang.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Sesditjen Hubla) Kemenhub, Lollan Panjaitan mengungkapkan, pihaknya akan mengakselerasi rencana water taxi tersebut agar bisa segera direalisasikan.
Selain itu, Lollan juga menyatakan pihaknya siap mendukung perizinan di lembaga lain seperti izin lingkungan dan izin pemanfaatan ruang laut.
Meski begitu, Lollan mengatakan saat ini diperlukan kajian komprehensif terkait tiga hal seperti teknis, ekonomis, dan sosial budaya sebelum pembangunan water taxi dari Bandara Ngurah Rai menuju Canggu.
Menurut Lollan, ketiga hal itu saling berkaitan satu sama lain sehingga diperlukan kajian lebih dalam soal pembangunan sarana water taxi di Bali.
Lebih lanjut Lollan menjelaskan, hal lain yang tidak kalah penting dalam kajian pembangunan sarana water taxi adalah dari sisi sosial budaya.
Untuk diketahui, Bali dikenal sebagai wilayah masih kental dengan budaya-budayanya sehingga perlu kehati-hatian dalam pembangunan di Pulau Dewata.
Adapun saat ini Kemenhub dan beberapa kementerian serta lembaga lain tengah melakukan sejumlah rangkaian seperti survei, analisa teknis, feasible studies (FS), dan detail design pembangunan water taxi Bandara Ngurah Rai ke Canggu.
Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW, Siapkan Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung |
![]() |
---|
Sekda Bali Targetkan Ranperda Nominee Selesai Tahun Ini, UMKM Milik WNA Dipastikan Ilegal |
![]() |
---|
UMKM Milik WNA Dipastikan Ilegal, Sekda Bali Targetkan Ranperda Nominee Selesai Tahun Ini |
![]() |
---|
Lahir Prematur, Begini Kondisi Terkini Bayi Kembar Empat Dirawat di RSUD Bali Mandara |
![]() |
---|
Antisipasi Narkotika & Sajam, Orang dan Barang Bawaan Diperiksa Polisi di Pelabuhan Gilimanuk Bali |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.