TPA Suwung Tutup
Sampah di Sungai Denpasar Meningkat 1 Ton Per Hari, Ada Sampah yang Terbungkus Rapi dengan Plastik
Larangan pembuangan sampah organik di di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menimbulkan dampak buruk bagi sungai di Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sementara itu, dalam menangani sampah di Kabupaten Badung, pemerintah setempat bakal membeli alat pengolah sampah yakni Incinerator.
Bahkan ada 10 Incinerator yang akan dibeli dengan kapasitas yang berbeda-beda.
Hal itu pun diungkapkan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa usai rapat paripurna DPRD terkait jawaban pemerintah terhadap Pemandangan Umun Fraksi-fraksi pada Kamis (14/8).
Diakui dari beberapa alat pengolahan sampah yang dicek, ternyata pihaknya tetap memilih alat incinerator.
Disebutkan, incinerator yang akan dibeli yang sudah melalui uji emisi dari Kementerian terkait.
Sehingga tidak mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat.
“Memang saya masih memilah-milah dan menimbang-nimbang terhadap teknologi yang akan kita lakukan terkait dengan pengolahan sampah."
"Dari berbagi opini dan mesin-mesin yang ditawarkan ternyata salah satu yang menjadi kreteria adalah incinerator ini,” ujarnya.
Pihaknya mengaku incinerator yang dilakukan pengolahan sampah nantinya adalah incinerator yang sudah lulus lab uji emesi dari Kementerian. Bahkan pihaknya sendiri mengaku sudah mendapatkan mesin itu.
“Kita di Badung sudah klik, dan kita siapkan 10 incinerator yang akan kita tepatkan di beberapa tempat,” ucapnya.
Bupati asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan itu mengaku dari 10 incinerator itu 4 di antaranya akan ditepatkan di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang berlokasi di belakang kuburan Cina, Tuban, Kecamatan Kuta.
Seperti diketahui di wilayah Kuta, Tuban dan sekitarnya sampai saat ini belum punya TPS yang digunakan untuk mengolah sampah.
“Jadi TPS ini nantinya kita harapkan bisa mengolah sampah di Tuban, Kuta dan sekitarnya. Sehingga sampah di selatan bisa ditangani,” bebernya.
Sementara sisanya, 6 incinerator akan ditetapkan di sejumlah tempat strategis seperti di beberapa desa yang memang volume sampahnya cukup besar.
“Semuanya nanti akan kita kaji, dan semoga semua itu bisa kita realisasikan,” ucap mantan Sekda Badung itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.