Seputar Bali
Dukung Langkah Koster Soal Sampah, Pemkot Denpasar Dorong Penuh Pembangunan Teba Modern
Pemerintah Kota Denpasar menunjukan dukungannya terhadap langkah Gubernur Bali, Wayan Koster soal penanganan sampah di Bali.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar menunjukan dukungannya terhadap langkah Gubernur Bali, Wayan Koster soal penanganan sampah di Bali.
Pemkot Denpasar, menghimbau pada semua Perusahaan Swasta, Perumda, hingga Perbankan untuk membangun teba modern untuk menangani sampah organic.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar juga membuat teba modern.
Ia mengatakan, upaya ini merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kota Denpasar dalam menangani persoalan sampah.
Baca juga: Alasan Besar Bali United Diinjak-injak Persebaya, Johnny Jansen Akui Kesalahan Fatal Serdadu Tridatu
"Pembangunan Teba Modern di lingkungan OPD juga diharapkan akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk ikut mendukung upaya ini," paparnya.
Tak hanya itu, pembangunan teba modern tak hanya dilakukan di lingkungan OPD Pemkot Denpasar saja.
Pihaknya juga mengimbau kepada perkantoran di sektor swasta, Perusahaan Umum Daerah, perbankan, dan lainnya agar turut serta juga membangun teba modern sebagai upaya pengelolaan sampah organik.
Selain itu, ia juga mengatakan, pemilahan sampah dari sumber juga masih menjadi gerakan yang digencarkan.
Untuk sampah anorganik sendiri, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan dengan baik keberadaan Bank Sampah yang tersedia di lingkungan banjar, ataupun desa/kelurahan.
"Selain pemilahan sampah dari sumber, dan Teba Modern, mungkin solusi lainnya yang bisa digunakan oleh masyarakat jika memiliki lahan ataupun ruang terbatas adalah penggunaan teba vertikal berbahan terpal plastik atau komposter bag," tambahnya.
Baca juga: Hama Tikus Merajalela di Badung, Pemkab Kembali Rancang Ngaben Bikul, Usir Hama Secara Niskala

Baca juga: Standar Lapangan Golf Internasional di Bali Ditingkatkan, Ada 17 Hole Baru
Di sisi lain, Pemkot Badung juga mengambil langkah besar untuk menyelesaikan masalah sampah di wilayahnya.
Tercatat, pemkot Badung dipastikan akan membeli alat pengolah sampah yakni Incenerator.
Incinerator sampah adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah, terutama sampah padat, dengan tujuan mengurangi volume dan bahaya sampah.
Proses ini melibatkan pembakaran pada suhu tinggi, dan hasilnya bisa berupa abu, gas, dan panas.
Selain itu, ada juga beberapa incinerator yang digunakan sebagai pembangkit listrik.
Hal itu diungkapkan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa usai rapat paripurna dewan terkait jawaban pemerintah terhadap pemandangan umun fraksi-fraksi pada Kamis 14 Agustus 2025.
Diakui dari beberapa alat pengolahan sampah yang dicek, ternyata pihaknya tetap memilih alat insenerator.
Hanya saja insenerator yang akan dibeli yang sudah melalui uji emisi dari kementrian. Sehingga tidak mencemari lingkungan dan mengganggu masyarakat.
"Memang saya masih memilah-milah dan menimbang-nimbang terhadap teknologi yang akan kita lakukan terkait dengan pengolahan sampah,”
“Dari berbagi opini dan mesin-mesin yang ditawarkan ternyata salah satu yang menjadi kreteria adalah Inceniator ini," ujarnya.
Pihaknya mengaku inceniator yang dilakukan pengolahan sampah nantinya adalah inceniator yang sudah lulus lab uji Emesi dari Kementrian.
Bahkan pihaknya sendiri mengaku sudah mendapatkan mesin itu
"Kita di Badung sudah klik, dan kita siapkan 10 inceniator yang akan kita tepatkan di beberapa tempat," ucapnya.
Bupati asal Pecatu Kuta Selatan itu mengaku dari 10 inceniator itu 4 diantaranya akan ditepatkan di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) yang berlokasi dibelakang kuburan Cina, Tuban.
Seperti diketahui di wilayah Kuta, Tuban dan sekitarnya sampai saat ini belum punya TPS yang digunakan untuk mengolah sampah.
"Jadi TPS ini nantinya kita harapkan bisa mengolah sampah di Tuban, Kuta dan sekitarnya. Sehingga sampah di selatan bisa ditangani," bebernya.
Sementara sisanya, 6 inceniator akan ditetapkan di sejumlah tempat strategis seperti di beberapa desa yang memang volume sampahnya cukup besar.
"Semuanya nanti akan kita kaji, dan semoga semua itu bisa kita realisasikan," ucap mantan Sekda Badung itu.
Lebih lanjut Adi Arnawa mengaku untuk di Badung dirinya akan mengubah tata kelola penanganan sampah.
Mengingat seberapa banyaknya mesin, jika Sumber Daya Manusia (SDM) belum mumpuni terkait dengan pengolahan mesin tersebut juga tidak akan maksimal.
"Maka dari itu antara SDM dan mesin harus sejalan," jelasnya sembari mengatakan semua ini tidak akan terlambat, mengingat tahun 2025 ini sudah dilakukan pengadaan.
Sayangnya Adi Arnawa tidak menyebutkan berapa anggaran yang disiapkan.
Hanya saja katanya anggarannya cukup besar karena membeli mesin inceniator dengan kapasitas berbeda.
"Jadi Inceniator itu ada yang 10 ton, ada yang 30 ton. Jadi kita kan ada 270 ton membuang sampah ke TPA Suwung, sampah itulah yang nantinya kita harapkan bisa diolah dengan 10 alat ini," imbuh Adi Arnawa. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.