Warung Patok dan Wanita Seksi

‘Ngamar’ sama Mahasiswi di Gubuk Warung Patok Sibang, Tarif Belai Rp 1 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Sebab bila ingin ‘keluar' harus ada bayaran khusus.

"Saya sih jarang ‘keluar'. Tapi kalau mau, bayar Rp 1 juta ya. Nggak usah di penginapan, di gubuk saja boleh ngamar, yang penting aman," ujar MA.

MA merupakan ibu dari seorang anak yang kini tengah mengurus perceraian dengan suaminya.

Ia mengaku bekerja seperti ini karena frustrasi atas kelakukan suaminya yang kerap bermain perempuan.

"Sebenarnya sih saya sedih bekerja kayak gini, kasihan anak. Tapi karena saya frustrasi dimainkan suami dan tidak ada pekerjaan lain, ya saya jalani saja. Saya akan berhenti kerja kayak gini kalau sudah dapat suami yang baik," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali dari pelayan-pelayan di sana, diketahui ada seorang pelayan yang masih berstatus mahasiswi di sebuah universitas di Denpasar.

Tarifnya relatif mahal dari perempuan lainnya.

Tarif membelai Rp 1 juta dan tarif ‘keluar' mencapai Rp 5 juta.

Namun saat Tribun Bali ke sana, mahasiswi tersebut tidak berada di tempat.

"Kalau mau nyari dia, tidak bisa langsung nyelonong. Harus janjian dulu,” ujar MM.

Setiap warung menyediakan bir yang dijual seharga Rp 45 ribu per botol kecil.

Minuman yang dilarang beredar sembarangan oleh pemerintah mereka dapatkan dari seseorang tidak dikenal, yang setiap hari menyediakan lima kerat bir untuk masing-masing warung.

"Setiap hari ada yang bawakan bir ke sini. Saya tidak tahu orangnya dari mana," kata MM. (*)

(BACA JUGA: Sanksi Adat Telah Berlaku, Perbuatan Ayah Kandung yang Menghamili Anak Kandungnya Akan Bersih Kembali)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Berita Terkini