TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA – Sejak dinyatakan berstatus Siaga (Level III) pada 18 September lalu, Gunung Agung ternyata terus memperlihatkan peningkatan aktivitas vulkaniknya.
Baca: BREAKING NEWS: Kera dan Ular Turun Gunung, Pertanda Sekala Muncul Jelas Menandakan Ini
Baca: Magma Gunung Agung Terus Bergeser, Terjadi Reruntuhan Batu Jarak 5 Km di Bawah Permukaan Bumi
Kemarin dilaporkan bahwa magma atau cairan ultra-panas di dalam kawah gunung sudah mulai naik ke permukaan.
Baca: Magma Gunung Agung Naik, Ada Potensi Meletus, Segera Siapkan 12 Hal Ini Untuk Antisipasi Hal Buruk!
Baca: Pengungsi Gunung Agung Di GOR Swecapura Klungkung Antre Toilet ‘Airnya Kecil’
Baca: 12 Tanda-tanda Gunung Agung Sangat Berpotensi ke Arah Letusan, No 11 Beda dari Gunung Lain
Baca: Suhu Terasa Makin Panas di Lereng Gunung Agung Meski saat Malam, Pengungsi Terus Bertambah
Gempa vulkanik dalam dan dangkal juga terus meningkat, sehingga berdampak ke permukiman warga di lereng gunung.
Kepala Pusat Vulknologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ir Kasbani MSc menjelaskan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Agung terus mengalami peningkatan, dan masih tinggi.
Pada hari Rabu (20/9/2017), dalam satu hari gempa terjadi hingga 560 kali.
Sedangkan pada Kamis (21/9/2017) pukul 00.00 hingga 12.00 Wita, gempa mencapai sebanyak 289 kali.
“Ada 40 kali gempa vulkanik dangkal, dan sisanya gempa vulkanik dalam serta gempa tektonik. Ada juga terdeteksi gempa yang menandakan pergerakan magma mulai mengarah ke permukaan,” kata Kasbani saat ditemui di Pos Pemantauan Gempa di Rendang, Karangasem, Kamis (21/9/2017).
Hal yang sama ditegaskan oleh Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana).
“Ada proses pergerakan magma yang mendorong permukaan dan meruntuhkan batuan yang menyumbatnya di jarak 5 kilometer di bawah permukaan bumi. Namun status Gunung Agung belum berubah, masih Siaga (Level III),” ujar Sutopo melalui pesan WhatsApp yang diterima di Denpasar, Kamis (21/9/2017).