Menurut saksi mata, Hartoyo, keduanya sempat turun dari mobil.
"Mobil ini awalnya mau mundur, tapi tidak kuat. Dua orang ini kemudian turun disuruh memberi aba-aba," terang Hartoyo, saat ditemui di Mapolsek Ngunut, Sabtu malam.
Pada usaha mundur yang kedua, mobil kembali tidak kuat menanjak, dan meluncur ke dalam sungai.
Tiga penumpang yang ikut hilang bersama mobil, mereka adalahi Nursyam (34), Siti Yuniati (32) dan Siti Alfiah (61).
Fitri dan Siti adalah anak dari Waridi.
Hartoyo adalah orang yang berjasa menyelamatkan Waridi.
Saat mobil itu tercebur, Hartoyo yang saat itu ada di lokasi, buru-buru mengikat sebuah ban dengan selang panjang.
Ujung selang kemudian diserahkan ke anaknya, Cahyo Satriyo Bekti (18), agar dipegangi.
Hartoyo kemudian menceburkan diri ke Sungai Brantas berusaha mengejar mobil yang tercebur itu.
"Saat saya masuk sungai, mobilnya belum tenggelam. Saya teriaki supaya keluar, tapi sepertinya pintu terkunci," terang Hartoyo.
Hartoyo terus mengikuti mobil yang hanyut ke arah barat.
Jarak sekitar 100 meter, Waridi berhasil keluar dari kaca yang terbuka.
Tidak lama kemudian seorang warga lainnya, Rully tiba dengan baju pelampung.
Hartoyo dan Rully berhasil menjangkau Waridi yang hanya kelihatan kepalanya.
"Ada pemancing di tepi sungai yang bawa senter. Dia yang menyorot ke arah sopir sebelum kami jangkau," tambah Hartoyo.