Plafon Dinas Koperasi dan Gedung DPRD Bangli Jebol, Perbaikan Tunggu Anggaran

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Irma Budiarti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bangunan Gedung DPRD Bangli, Minggu (31/3/2019).

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Gedung Kantor Dinas Koperasi Bangli kondisinya tampak memprihatinkan.

Walaupun dari sisi bangunan gedung ini nampak masih baru dan kokoh, plafon kantor itu telah rusak.

Pantauan di lokasi, Minggu (31/1/2019), jebolnya plafon berbahan triplek itu tampak jelas menganga di bagian muka kantor.

Sedangkan di sisi sebelah utara, kondisi plafon terlihat telah menggelembung.

Baca: Cara Cepat Move On dari Mantan Kekasih Dan Membedakan Antara ‘Menginginkan’ Atau ‘Membutuhkan’

Baca: Minat Baca Rendah, Jumlah Pengunjung Perpustakaan Keliling Tak Meningkat Sejak Dua Tahun Lalu

Pemandangan ini tak hanya didapati di Kantor Dinas Koperasi saja, beberapa perkantoran lain seperti Kantor Kejaksaan Negeri Bangli ataupun Kantor DPRD Bangli, kondisinya juga serupa.

Pelaksana tugas (plt) Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangli, Ni Wayan Manik saat dikonfirmasi, Minggu (31/3/2019), tidak memungkiri adanya kerusakan bagian atas bangunan plafon itu, namun ia mengaku tidak tahu secara pasti apa yang menjadi penyebab.

Ia menduga kerusakan ini disebabkan angin saat hujan deras beberapa waktu lalu.

Jebol - Kondisi plafon gedung kantor Dinas Koperasi, UMKM, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Bangli, Minggu (31/3/2019). (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

“Kayaknya baru belakangan ini, terkena tampias air hujan. Karena triplek itu kan rawan terhadap air dan pemasangannya dengan lem,” ungkapnya.

Jebolnya plafon di gedung Dinas Koperasi itu, ditegaskan Wayan Manik, tidak menyebabkan ruangan kantor bocor.

Ia menambahkan, kerusakan ini akan segera diusulkan perbaikannya pada tahun 2020 mendatang.

Sedangkan disinggung kapan gedung berlantai dua itu dibangun, Kepala Dinas Kominfosan Bangli ini mengaku tidak mengetahui secara persis.

Baca: Persiapan Perpani Bali Hadapi Pra PON 2019, Target Perbaiki Rangking Kejurnas Panahan 2018 Lalu

Baca: Pelatih Bali United Minta Jadwal Liga I Segara Dirilis, Begini Alasan Coach Teco

Hal serupa juga diungkapkan Kabag Umum Setda Bangli I Made Mahindra Putra, ketika dikonfirmasi terpisah.

Di lain pihak, mengenai kerusakan plafon di Gedung DPRD Bangli, Sekretaris DPRD Bangli Anak Agung Panji Awatarayana juga tidak memungkiri kondisi Gedung DPRD Bangli yang kurang representatif itu.

Kerusakan itu pula yang menurutnya menjadi penyebab sejumlah ruangan bocor, seperti lobi maupun ruang sidang lantai II.

Walau demikian, pria yang akrab disapa Gung Panji ini mengatakan gedung tersebut masih layak untuk digunakan.

Kondisi bangunan Gedung DPRD Bangli, Minggu (31/3/2019). (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

“Memang demikian kondisinya. Namun gedung itu masih bisa difungsikan untuk berbagai kegiatan. Seperti rapat, interaktif, hingga pelantikan anggota baru DPRD Kabupaten pada bulan Agustus mendatang,” katanya.

Mengenai perbaikan gedung, Gung Panji mengatakan tahun 2019 ini tidak ada anggaran untuk perbaikan secara menyeluruh.

Anggaran yang diplot hanyalah untuk biaya pemeliharaan rutin.

Ia juga mengaku belum tahu kapan kepastian perbaikan bisa dilakukan.

Pasalnya, upaya perbaikan gedung khususnya di sektretariat dewan harus melalui proses koordinasi antara pihaknya dengan badan anggaran (banggar) DPRD Bangli.

Baca: Jaga Toleransi Lewat Majenukan, Digelar Usai Kerajaan Karangasem Ekspansi ke Lombok

Baca: Gubernur Koster Sebut 48 Orang Sempat Geruduk BKD Bali, Ternyata Ini Yang Terjadi

Di lain sisi, lanjut Gung Panji, sejatinya pihaknya sudah sempat melakukan perencanaan perbaikan gedung secara menyeluruh pada tahun 2017 lalu.

Seperti perbaikan sejumlah ruangan, toilet, hingga rehab bagian atap.

Namun di tahun yang sama, dari pihak pemerintah kabupaten juga muncul rencana untuk membangun pusat pemerintahan (puspem).

Sebab itu rencana perbaikan gedung yang membutuhkan anggaran mencapai Rp 2,3 miliar itu terpaksa ditunda.

“Maunya perbaikan bisa dilakukan total, sekaligus pembangunan puspem sesuai yang direncanakan. Akhirnya sampai sekarang, rencana pembangunan puspem itu tidak terealisasi. Hal itu pula yang menyebabkan kami tidak bisa melakukan perbaikan menyeluruh, melainkan hanya kecil-kecil saja yang bersifat pemeliharaan rutin. Takutnya setelah dirombak total, rencana pembangunan puspem justru jadi dilaksanakan,” tandasnya.(*)

Berita Terkini