TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jalan menuju Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli kini kian parah.
Pantauan di lokasi Jumat (12/4/2019), ruas yang semula menyisakan badan serta bahu jalan selebar 1,5 meter, kini justru telah terkikis habis.
Beberapa pengendara sepeda motor yang sebelumnya kerap melintasi jalur tersebut mengurungkan niat setelah melihat larangan melintas yang kembali dipasang masyarakat sekitar.
Plang larangan dipasang menggunakan ranting maupun ruas bambu.
Sedangkan pejalan kaki yang hendak melintas juga melontarkan keluhan akibat jebolnya jalan ini.
"Mih masa tiang lewat di bet-bete (masa saya harus lewat semak-semak)?" ujar seorang warga.
Menurut warga sekitar, kerusakan jalan yang juga jalur menuju kampung halaman Wakil Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Artha ini diketahui dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.
Baca: Jalan Rusak di Desa Sulahan Membahayakan Warga, Ini Komentar Anggota DPRD Bangli
Sebelum jebol, wilayah Desa Sulahan pada hari Kamis (11/4/2019) sempat diketahui hujan deras sejak sore hari.
"Memang sempat diketahui hujan deras sekitar pukul 16.00 wita," ujar warga setemat, Komang Nik.
Jalan jebol ini merupakan akses utama bagi masyarakat sekitar utamanya bagi siswa SMPN 1 Susut. Kerusakan jalan, kata Komang Nik, memang telah diketahui cukup lama.
Semula kerusakan jalan hanya setengah, dan cenderung bisa dilintasi oleh mobil. Namun karena tak kunjung mendapat perbaikan, kerusakan jalan menjadi kian parah dan hanya bisa dilintasi sepeda motor saja.
"Sekarang sudah habis. Masyarakat ataupun anak-anak SMPN 1 Susut yang mau melintas, terpaksa lewat semak-semak di utara jalan jebol atau mengambil jalan memutar yang jaraknya lebih jauh," sebutnya.
Ia menceritakan, setidaknya ada dua kejadian pengendara sepeda motor terjatuh saat melintas pada malam hari. Ia duga pengendara tersebut hanya mengandalkan aplikasi Google Map sehingga tidak mengetahui kondisi jalan sekitar.
"Keduanya bukan orang sini. Yang pertama hanya motornya yang jatuh, tapi orangnya masih diatas. Sedangkan kejadian kedua, motor dan orangnya terjatuh. Dua kejadian itu dialami orang berbeda. Meski demikian, tidak ada korban jiwa. Harapan kami segera ada perbaikan jalan tersebut, karena kasihan anak-anak sekolahnya harus memutar dengan waktu tempuh 15 menit," ungkapnya.
Warga berharap agar segera dibangunkan jembatan karena debit airnya besar dari hulu. Ini agar ke depannya jalan tidak kembali tergerus.