Ni Komang Sariadi, Pendiri PKP Women's Centre yang Ditempa Pahit Hidup Hutan Sulawesi

Penulis: Noviana Windri
Editor: Widyartha Suryawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivis perempuan Ni Komang Sariadi (kiri depan) bersama pendiri PKP Women's Centre di Ubud.

Namun saat itu ia niatkan hanya sebagai pelarian untuk menyibukkan diri dengan kegiatan di kampus agar tidak mengingat hal-hal yang menyakitkan.

Kepahitan yang ia alami terus-menerus membuatnya mendedikasikan hidup untuk mengasuh, membantu, mendidik, dan berbagi dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan para perempuan yang sedang berjual atau berjuang dalam berbagai macam isu.

Perjuangannya itu dibuktikan dengan bergabung dengan Kisah Inspirasi Mandiri (KIM) Foundation di Jalan Raya Tebongkang, Singakerta, Ubud, Gianyar. Bahkan ia menjadi Ketua Yayasan Sari Hati pada tahun 2003, sebuah yayasan untuk anak berkebutuhan khusus.

"Setelah beberapa bulan, saya bertemu dengan banyak perempuan yang mengalami berbagai permasalahan. Mulai dari perempuan janda, perempuan mandul, single mother tetapi tidak menikah, transgender, pengidap HIV, dan banyak sekali," ungkapnya.

Ajarkan Konsep 3 E
Bertemu para perempuan dengan berbagai latar belakang, membuatnya bangkit dan keluar dari kenyataan pahit yang kemudian membuatnya melakukan sesuatu yang lebih berguna untuk orang lain. Ia bahkan tergerak untuk mendirikan yayasan khusus perempuan yakni PKP Women's Centre pada tahun 2008.

"Ide untuk mempertemukan perempuan ini datang dibenak saya untuk memikirkan bagaimana cara perempuan-perempuan ini bisa bertemu dengan satu sama lain dan saling bercerita serta merasakan. Dengan begitu itu bisa menjadi natural healing," tambahnya.

Di dua yayasan miliknya, ia mengajarkan tentang konsep 3E yakni everbody is a teacher, every place is a school, dan every moment is a lesson.

"Sayangnya dan bagusnya itu kita bisa belajar dari orang-orang, tempat dan situasi yang paling tidak menyenangkan. Kita memberikan kesempatan kepada semua orang untuk 2B yakni Belajar dan Berbagi untuk mendapatkan 2P yakni Pengetahuan dan Penghasilan dan untuk mendapatkan 3K yakni Kesehatan, Kebahagiaan dan Kesejahteraan," pungkasnya.

Selain itu, Sari sering menjadi pembicara di acara-acara terkait perempuan di Bali. (*)

Berita Terkini