“Tidak pernah (dihubungi). Dari pertemuan kemarin sampai hari ini belum ada kami dihubungi. Seolah-olah parisada hanya dipakai alat saja, topeng saja. Kalau nanti ada masalah besar, baru parisada. Sekarang setelah diam parisada tidak pernah dihubungi. Padahal dari bank, ngaku mau hubungi saya entah apapun kelanjutannya,” ujar Sukra.
Tribun Bali mencoba mengkonfirmasi hal ini ke BPR Kertha Warga Tabanan.
Namun pihak BPR tidak bersedia memberikan komentar dan hanya menyarankan agar berkoordinasi dengan PHDI saja.
"Ampura, tidak bisa memberi konfirmasi apapun. Silkan ke pihak PHDI saja," ujar perempuan yang namanya enggan disebutkan ini. (*)