Anjing Liar yang Diduga Rabies Mengamuk, Serang Delapan Orang di Kintamani

Penulis: Muhammad Fredey Mercury
Editor: Huda Miftachul Huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bali Animal Defender (BAD) menggelar vaksinasi rabies, kastrasi dan sterilisasi untuk anjing dan kucing Bali di Banjar Kelod Renon, Senin (30/9/2019)

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Delapan orang dilaporkan terluka akibat serangan anjing liar yang diduga rabies di wilayah Songan, Kintamani Bangli, Bali.  

Delapan orang yang diserang anjing liar ini harus dilarikan ke Puskesmas Kintamani V untuk segera mendapat penanganan medis.

Delapan warga ini digigit oleh seekor anjing yang diduga rabies.

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Puskesmas Kintamani V, I Wayan Subawa membenarkan adanya kejadian tersebut.

Kasus gigitan anjing kata dia diketahui terjadi pada Sabtu (14/12/2019).

Meski demikian, seluruh korban gigitan anjing telah mendapat penanganan medis dari puskesmas setempat.

Jalan Panjang Bali United, Lahir dari Rahim Putra Samarinda dan Besar dari Mimpi Manchester

Bali Peringkat 3 Kerukunan Agama di Indonesia, Ini Tradisi yang Cerminkan Kerukunan di Pulau Dewata

“Semua sudah ditangani, karena kebetulan kami punya persediaan VAR (Vaksin Anti Rabies) di Puskesmas,” ucapnya pada Minggu (14/12/2019).

Subawa mengatakan kasus gigitan anjing di Kintamani merupakan kali pertama terjadi.

Disinyalir gigitan anjing tersebut berasal dari anjing liar yang tidak tersentuh vaksinasi massal dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP).

Pasca diketahui kasus gigitan, warga telah memburu anjing tersebut.

Dana Pelantikan 97 Perbekel di Tabanan Disebut Minim, Disiapkan Kurang dari Rp 100 Juta

13 Program Studi di Indonesia Ini Masuk 300 Terbaik di Dunia

Dalam hal ini Subawa menegaskan agar warga tidak langsung membunuh, sebab pihaknya telah menghubungi dokter hewan dinas PKP untuk upaya tindak lanjut.

Sedangkan disinggung ketersediaan VAR di Puskesmas Kintamani V, Subawa mengaku hanya tersisa enam vial.

“Besok kami akan mengambil tambahan vaksin ke Dinas Kesehatan,” ucapnya.

Kabid Keswan Dinas PKP Bangli, Ni Nyoman Sri Rahayu mengungkapkan pasca kejadian gigitan, pihaknya telah turun ke lapangan untuk mengambil sampel otak anjing.

Mahfud MD Ungkap Cerita Soal Gagalnya Jadi Cawapres Jokowi, Sebut Gus Dur hingga Golkar

Persija Jakarta Ikut Buru Pemain Bali United Paulo Sergio, Persebaya dan Bhayangkara Antre

Polisi Ungkap Jejak Kaki Misterius di Mobil Warga Badung Kemungkinan Karena Hal Ini

Dan rencananya maksimal Senin (16/12/2019), sample otak tersebut akan dibawa ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar.

Halaman
12

Berita Terkini