Berita Banyuwangi

Era New Normal Pasca-Pandemi Covid-19, Anas Nilai Wisatawan Lebih Memilih Ekowisata

Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

salah satu destinasi ekowisata di Banyuwangi

TRIBUN-BALI, BANYUWANGI - Pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak wabah Covid-19.

Era pasca-pandemi, hampir semua paradigma orang berubah, dan hidup memasuki era yang disebut para ahli sebagai “new normal”.

Untuk menghadapi era new normal, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, banyak yang memprediksi industri pariwisata cukup sulit bangkit pasca-pandemi Covid-19.

Namun, Anas optimistis pariwisata akan menjadi industri yang bergeliat lebih cepat.

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di RSUP Sanglah Capai 68,18%

Hasil Tes Swab Tahap Kedua Keluar, 97 Tenaga Medis RSUP Sanglah Negatif Covid-19

Ditengah Pandemi Covid-19, DLHK Badung Sebut Volume Sampah Alami Penurunan

Anas merujuk pada hasil survei Alvara Research Center secara nasional, di mana berwisata menjadi keinginan mayoritas masyarakat seusai wabah terjadi, yaitu sebesar 21,8 persen.

Lalu disusul keinginan untuk bekerja 19 persen dan bersilaturahim dengan keluarga/teman 13,9 persen.

Menurut Anas, dari survei Alvara, wisata tetap menjadi kebutuhan publik pasca-pandemi.

Bahkan, jika silaturahim dengan keluarga/teman sebesar 13,9 persen dimasukkan juga dalam klaster berwisata, tentu hasil orang yang ingin berwisata akan jauh lebih besar.

”Karena bersilaturahim kan sebagian memerlukan perjalanan, yang kemudian dikemas wisata kuliner, menikmati seni bersama keluarga, berjalan ke pantai. dan sebagainya. Artinya, industri pariwisata bisa bangkit lebih cepat pasca-pandemi,” ujar Anas, Rabu (6/5/2020).

Di era new normal ke depan, sambung Anas, wisatawan akan lebih menyukai konsep wisata ekoturisme yang memadukan alam dan budaya.

Mass-tourism masih akan cenderung dihindari.

Banyuwangi, yang sektor pariwisatanya berkembang pesat beberapa tahun terakhir, juga harus siap dengan berbagai skenario pasca-pandemi.

“Itu semua menuntut respons daerah-daerah wisata untuk mengembangkan konsep yang diinginkan wisatawan,” ujarnya.

Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Masjid Baitul Makmur Denpasar Buka Layanan Jemput Zakat

Mengintip Aktivitas Guru, Apakah Cuma Tidur-Tiduran?

Empat PDP di Buleleng Dinyatakan Sembuh, Hasil Swab 16 Warga Bondalem Belum Diterima

Anas juga sempat mengikuti seminar online ”Ngabubirit Pariwisata Nasional” yang diselenggarakan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).

Seminar diikuti Deputi Kemenparekraf Frans Teguh, dosen UGM Prof M. Baiquni, dan Ketua Umum GIPI Didien Djunaedy.

Halaman
12

Berita Terkini