TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Bertepatan dengan hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta melaunching inovasi Gerakan Masyarakat Puputan Sampah Plastik (Gema Tansaplas) dan Koperasi Gema Nadi Lestari (khusus mengola sampah) di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center, Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Jumat (5/6/2020).
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung, General Manager PT. Indonesia Power Bali Power Generation Unit, Erwin Putranto, Ketua TP-PKK Klungkung, Ny. Ayu Suwirta, Kadis DLHP Anak Agung Kirana serta seluruh Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Klungkung.
Ide Inovasi Gema Tansaplas ini dicetuskan Bupati Suwirta, untuk mengajak semua pihak untuk memerangi sampah plastik.
" Melalui inovasi ini, DLHP maupun komponen masyarakat kami ajak untuk menyelamatkan Bumi ini dari kita sendiri," jelasnya.
• Miliki 32 Paket Sabu dan Ekstasi Siap Edar, Rizqy Diganjar 14 Tahun Penjara
• Geger Penemuan Mayat di dalam Kamar Kos Elit Jalan Mahendradatta, Polisi Masih Lakukan Penyelidikan
• Ekonomi Tumbuh 2,9 Persen Saat Pandemi Covid-19, Politisi Gerindra Sebut Tim Ekonomi Jokowi Pahlawan
Bupati Suwirta berharap program Gema Tansaplas benar-benar tepat sasaran, dan bisa memberantas masalah sampah khususnya sampah plastik.
"Inspirasi dari sebuah puputan ini, merupakan sebuah gerakan habis-habisan ditengah upaya kita memerangi sampah plastik yang belum selesai. Maka dari itu puputan ini sebagai upaya dan langkah kita bersama menyelesaikan sampah plastik," ujar Bupati Suwirta
Program inovasi ini dilaksanakan dengan menggandeng Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) yang nantinya menyerap dan mengolah sampah plastik. Serta melibatkan PKK untuk terlibat dalam koperasi yang dibentuk.
"Inovasi ini tidak serta merta langsung menyelesaikan masalah. Kami butuh dukungan masyarakat, dan perlu komiten masyarakat luas. Serta diperkukan ketegasan kita dalam memberikan sangsi tegas. Kami juga buat memberikan hadiah kepada masyarakat yang taat, terhitung tuju hari dari launching program ini," tandasnya.
Program Gema Tansaplas ini, pihaknya menugaskan semua kepala desa untuk membuat TOSS (tempat olah sampah setempat) Desa dan diharuskan memilah sampah organik dan anorganik.
Khusus untuk sampah plastik yang dikumpulkan, nantinya akan dikelola Bumdes yang bekerjasama dengan koperasi yang sudah dibentuk.
"Sampah plastiknya yang dikumpulkan akan diserap oleh APSI. Sedangkan sampah organik Iangsung diolah menjadi pupuk. Sampah yang dihasilkan masyarakat di desa akan diolah TOSS desa masing-masing. Untuk masyarakat kota yang membuang sampah did epan rumah atau di gangnya dari pagi mulai pukul : 06.00 - 07.00 Wita dan Sore mulai pukul : 15.00 - 16.00 Wita," imbuhnya
Sementara itu, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Saut Marpaung mendukung penuh program inovasi Gema Tansaplas.
Serta mendukung pengolahan sampah plastik yang merubah pandangan masyarakat terhadap sampah plastik yang biasanya dibuang, melainkan sekarang diserap dan olah mengasilkan rupiah.
"Sampah plastik ini tidak hanya dipilah dan dikumpulkan saja, kami akan mengolahnya menjadi produk daur ulang," ujar Saut
• ODGJ Bawa Parang Diamankan Satpol PP Gianyar
• 14 Pedagang yang Sebelumnya Tak Mau Pindah, Akhirnya Pindah, Revitalisasi Pasar Umum Gianyar
• Bersiap Memulai Pendidikan, Bupati Anas Kunjungi Pesantren Tinjau Kesiapan New Normal
Selain launching Gema Tansaplas juga dirangkaikan dengan penandatanganan nota kesepemahaman dan perjanjian kerjasama antar pemerintah daerah Kabupaten Klungkung dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI).
Penandatangan kelanjutan kerjasama antar pemerintah Kabupaten Klungkung dengan PT. Indonesia Power Bali Power Generation Unit, serta penyerahan penghargaan kepada perusahaan yang peduli terhadap lingkungan hidup. (*).