Populer

POPULER: Covid-19 di Bali Hingga Kisah Kakak Beradik Berjuang Tanpa Ayah dan Ibu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi covid-19.

Tujuan dari ritual dan doa serentak ini, adalah menghaturkan puji syukur kepada Tuhan atas anugerah yang diberikan, sehingga penanganan covid-19 di Bali bisa dilaksanakan dengan baik.

Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan, memohon doa restu dimulainya tatanan kehidupan Bali era baru.

Selain di Besakih, ritual juga akan dilaksanakan di pura kahyangan desa se-Bali.

Masuk pada skema berikutnya, pada tanggal 9 juli 2020, Bali akan dibuka hanya untuk sektor di luar pariwisata dan pendidikan bagi masyarakat lokal.

Sebelum diumumkan secara resmi, Gubernur Koster memandang perlu menyampaikan informasi lebih awal kepada para camat, perbekel dan lurah, agar mereka melakukan prakondisi, serta mulai melakukan aksi nyata, dalam mendisiplinkan masyarakatnya, dalam menerapkan protokol kesehatan covid-19.

4. Kisah Pilu Kakak Beradik di Bali Tanpa Ayah dan Ibu

Kisah pilu kakak-beradik berjuang mencari nafkah, untuk bisa bertahan hidup.

Mereka harus bekerja lantaran kedua orang tuanya meninggalkannya.

Mereka adalah I Made Widiantara  (19 tahun) dan Ni Komang Sukma Dewi (11 tahun).

Mereka yang seharusnya terpaksa bekerja lantaran ayahnya I Putu Sudiana sudah meninggal, sementara ibunya telah memiliki kehidupan sendiri dengan keluarga barunya.

Pasangan kakak-adik ini berasal dari Banjar Panca Dharma, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. 

Mereka tinggal berdua di rumah sederhana peninggalan sang ayah.

Syukur keduanya masih memiliki saudara yang selama ini telah banyak membantu.

Namun, bantuan itu masih belum cukup.

Sampai saat ini kakak beradik itu harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Halaman
1234

Berita Terkini