TRIBUN-BALI.COM - Pengusaha Sandiaga Uno bertemu dengan sahabatnya, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto.
Dalam pertemuan rutin bulanan tersebut Sandi-sapaan Sandiaga Uno, mengaku mencurahkan isi hatinya kepada Prabowo soal buruknya ekonomi selama pandemi.
Dijelaskannya, keadaan ekonomi bangsa Indonesia kini semakin sulit.
Lapangan pekerjaan semakin sulit didapat, banyak sekali pekerja yang justru terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan angkanya sudah di atas 5 juta orang.
• Made Subrata Harapkan Dukungan Sang Kakak Usai Dapat Rekomendasi Golkar di Pilkada Bangli 2020
• Kuasai Ganja dan Sabu, Yosua Dijerat Dua Pasal dan Dituntut 10 Tahun Penjara
• Terbanyak Selama Pandemi, 18 Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh di RSUD Klungkung
Begitu juga dengan sektor informal yang mengalami penurunan, penghasilan menurun juga dirasakan lebih dari 15 juta orang, baik sektor formal maupun informal.
"Oleh karena itu, secara menyeluruh dirasakan penuruan signifikan dari segi pendapatan masyarakat dari penghasilan," ungkap Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Selasa (14/7/2020).
"Dan karena dipicu oleh mata pencaharian dan melemahnya sektor UMKM," tambahnya.
Beban HIdup Masyarakat
Hal selanjutnya yang disampaikan Sandi kepada Prabowo adalah beban biaya hidup masyarakat yang kini sangat tinggi.
Harga-harga bahan pokok dirasakan sangat membebani masyarakat.
"Oleh karena itu ini perlu kita mendapatkan satu strategi yang khusus perlu menjadi perhatian dari semua pihak, baik pemerintah maupun juga dunia usaha dan masyarakat sendiri, termasuk juga pemangku kepentingan lainnya," jelasnya.
Oleh karena itu, Sandi mengucapkan selamat kepada Prabowo yang mendapatkan amanah baru, yakni pembangunan Lumbung Pangan Nasional.
Lumbung Pangan Nasional diharapkannya dapat menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan bangsa, khususnya di tengah masa pandemi saat ini.
"Lumbung Pangan Nasional memang sudah menjadi cita-cita beliau sejak lama," ungkap Sandi.
"Saya mengucapkan selamat karena pemikiran Lumbung Pangan Nasional itu adalah pemikiran yang memang berdua kami cetuskam di tahun 2018-2019 dan tawarkan sebagai salah satu program untuk menjadi prioritas pembangunan bangsa. Pembangunan indonesia ke depan," tambahnya.
• Populasi Babi di Bali Sisa 15 Persen, PHMI dan Unud Kembangkan Serum dan Vaksin
• Ini Sosok Freddy Widjaya, Anak Pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaya yang Tuntut Warisan
• New Normal, Upacara Panca Yadnya Bisa Dilaksanakan dengan Memperhatikan Protokol Kesehatan