TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Setelah proses uji coba pembukaan objek wisata di Kabupaten Badung dilakukan, mulai Sabtu (1/8/2020) seluruh objek Daya Tarik Wisata (DTW) di kabupaten Badung akan resmi dibuka dan mulai melakukan pungutan restribusi.
Seperti halnya objek Wisata Kawasan Pura Taman Ayun, Mengwi, Badung sudah menerapkan protokol kesehatan untuk para pengunjung yang datang. Sehingga setelah Pemerintah Provinsi Bali membuka pariwisata untuk wisatawan nusantara (wisnus) ditengah pandemi Covid-19, objek wisata tersebut mulai melakukan pungutan restribusi atau tiket masuk.
I Made Suandi SE selaku pengelola Objek Wisata Taman Ayun saat ditemui Jumat (31/7/2020) mengatakan objek wisata Taman Ayun akan kembali memungut restribusi pada Sabtu (1/8/2020) atau per bulan Agustus.
Hal itu dilakukan setelah adanya arahan dari pemerintah setempat dan juga pemerintah resmi membuka pariwisata.
• Merayakan Idul Adha, DSM Laksanakan Pemotongan Hewan Kurban di Berbagai Titik Hingga ke Luar Bali
• Pesawat Bomber Jarak Jauh China Ikut Latihan Perang di Laut China Selatan, Bahayakah?
• Sembilan Pejabat Serahkan Berkas Pendaftaran Lelang Jabatan di Pemkab Buleleng
“Memang mulai besok kita akan lakukan pungutan restribusi. Namun pada tahap uji coba atau dari Minggu (26/7/2020) sampai dengan Jumat (31/7/2020) wisatawan yang datang ke Taman Ayun tidak kita kenakan restribusi,” ungkapnya.
Kendati demikian pihaknya berharap Objek Wisatawan di Kabupaten Badung bisa berjalan seperti biasanya. Pasalnya di tengah pandemi Covid-19 dirinya merasakan adanya penurunan pengunjung ke Objek Wisata Taman Ayun tersebut.
“Pada tahap uji coba saja rata-rata 20 orang perharinya. Intinya di bawah 100 orang perharinya,” ungkap Suandi
Berbeda dengan sebelum pandemi covid-19, Pria asal Banjar Tegal Saat Delodan, Mengwi Badung itu mengatakan jumlah kunjungan mencapai ribuan orang per harinya.
Sehingga sangat dirasakan kunjungan wisatawan di tengah pandemi covid-19 ini.
“Biasanya mencapai 1.000 orang per harinya. Namun kini yang datang hanya wisatawan domestik dan lokal Bali saja,” akunya.
Pihaknya mengaku untuk Taman Ayun sendiri ditengah pandemi Covid-19 pihaknya tetap mengeluarkan dana sebesar Rp 150 juta per bulan untuk operasional dan juga gaji karyawan.
“Kurang lebih perbulan itu kami mengeluarkan Rp150 juta untuk operasional, bersih-bersih tanggungan BPJS, Gaji Karyawan dan Tanggungan lainnya,” bebernya.
Suandi mengatakan sebelum ada Pandemi covid-19 pendapatan Objek Wisata Taman Ayun bisa mencapai Rp 600 juta perbulannya saat kondisi ramai.
Itu pun menurutnya baru hitungan kotor. Sehingga bersihnya bisa mencapai Rp 400 juta perbulannya.
• Ada Foto Joker pada Artikel tentang Djoko Tjandra di Media Asing
• Donald Trump Minta Pilpres Amerika Ditunda, Duga Bakal Terjadi Kecurangan Sepanjang Sejarah
• Ramalan Zodiak Sabtu 1 Agustus 2020, Cancer akan Fokus pada Suasana Rumah Tangga
“Kami berharap tingkat kunjungan wisatawan ke depan bisa lebih meningkat. Bahkan kami di Taman Ayun sudah siap menerima wisatawan dan sudah lulus verifikasi dalam penerapan protokol kesehatan,” tungkasnya