Kunker ke Bali, Kementerian PPN/Bappenas Tertarik dengan Inovasi Arak Bali untuk Pasien Covid-19

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana
Editor: Wema Satya Dinata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi arak Bali

Bahannya yakni menggunakan arak Bali, ekstrasi daun jeruk purut dan sedikit minyak kayu putih agar aromanya bagus.

KPU Kota Denpasar dengan Universitas Mahasaraswati Gelar Sosialisasi Pilwalkot Lewat Webinar

Update Covid-19 di Bali 3 Agustus 2020: Bertambah 55 Pasien Sembuh, 41 Orang Positif

Dewan Tabanan Minta Eksekutif Segera Rampungkan Perda RTRW, Sesalkan Masih Ada Vila Bodong Disegel

Dari hasil ramuan tersebut, Koster menyebut bahwa OTG tersebut sembuhnya meningkat jauh. Akibat ramuan tersebut, orang yang melakukan isolasi berbagai tempat karantina yang disiapkan oleh Pemprov Bali sudah mulai berkurang.

"Sekitar satu dua hari ini penghabisan yang lama-lama. Itu ternyata efektif sekali. Kalau yang baru kena positif, dua hari dilakukan treatment ini pada hari ketiga diswab negatif," tuturnya.

Koster menyebutkan, ditemukannya ramuan ini merupakan berkah dari Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Permentasi dan Destilasi Khas Bali.

Baginya, Pergub tersebut telah membawa dua rezeki, pertama yakni menghidupkan industri arak di Bali dan bermanfaat untuk kesehatan.

Ia mengakui, percobaan pertama dengan ramuan tersebut diterapkan kepada 19 orang OTG dan berhasil menyembuhkan sebanyak 15 orang.

 Kemudian jumlah sampelnya dinaikkan berturut-turut dari 40 orang, 100 sampai 200 orang.

"Itu hampir 80 persen sembuh dengan treatment ini. Luar biasa. Maka sekarang saya tenang karena sembuhnya banyak yang di karantina ini. Orang dikasi treatmen hanya dengan hirup-hirup, ada alatnya," tuturnya.

Gubernur Koster menuturkan, pihaknya akan mematenkan produk tersebut, terlebih sebelumnya ia sudah bertemu dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasona Laoly di Gianyar beberapa waktu lalu.

 Jika seandainya nanti sudah memiliki hak paten, ia berharap hal tersebut bisa menjadi industri baru berbasis kearifan lokal minuman arak.

"Jadi arak itu akan berfungsi dua, satu sebagai industri minuman bersaing dengan Soju, kemudian Sake, kemudian juga produksi untuk kesehatan (usadha)," jelasnya. (*)

Berita Terkini