TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Gede Ari Astina alias Jerinx merupakan anak berprestasi di masa Sekolah Dasar.
Jerinx kemudian tumbuh menjadi remaja dengan pemikiran bebas dan vokal dalam menyuarakan pemikirannya.
Perubahan sikap Jerinx membuat ayah kandungnya, I Wayan Arjono, sebetulnya merasa waswas sedari dulu.
Sekarang terbukti, Jerinx dijadikan tersangka dan ditahan di Rutan Polda Bali karena kasus dugaan ujaran kebencian.
Menurut Arjono, sejak Jerinx getol menyuarakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) Teluk Benoa tahun 2013 silam, sebetulnya keluarga besar sempat rapat untuk menyarankan Jerinx berhenti ikut berjuang di BTR.
• Kembali ke Polda Bali Bersama Ayah Jerinx SID, Nora Alexandra : Saya Berharap Ada Titik Terang
• Mengaku Keluarga Pejuang, Ayah Jerinx Datang Bersama Nora Alexandra Saya Dukung Anak Saya
Namun Jerinx secara tegas menolak.
Akhirnya keluarga memaklumi dan mendukung perjuangan Jerinx.
“Waktu itu kami sudah sempat sarankan, kalau bisa keluarga berharap janganlah lagi terlibat, karena risikonya besar.
• Sosok Kontroversial Jerinx yang Sempat Berseteru Dengan Artis Hingga CEO Perusahaan di Bali
Tapi dia tidak mau. Nah kami akhirnya menyarankan, kalau memang begitu, apapun nanti konsekuensinya harus tanggungjawab,” kata Arjono saat diwawancara Tribun Bali, Jumat (14/8/2020).
Saat mendengar anaknya ditahan pada Rabu (12/8/2020), Arjono mengaku tidak begitu kaget.
Dalam hati, Arjono mengaku feeling-nya selama ini ternyata terjadi kalau anaknya suatu saat pasti akan kena.
“Saya tidak kaget, memang sebagai orangtua saya tahu anak saya. Memang saya sudah feeling suatu saat pasti akan kena,” ucap pria yang juga sebagai anggota DPRD Gianyar dari Partai Golkar itu.
Sosok Berbeda
Seraya duduk santai, Arjono mengisahkan secara singkat bagaimana perjalanan hidup Jerinx sedari ia kecil sampai saat ini.
Waktu masih berusia di bawah 10 tahun, Arjono melihat anaknya sosok yang biasa-biasa saja.