Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan dijadikan perayaan kemanusiaan bagi pengurus Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) di setiap kabupaten/kota di Bali.
Hari suci yang diperingati setip 210 hari ini, menjadi berbeda karena di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Peradah Indonesia Bali, I Komang Agus Widi Antara mengatakan, kader Peradah se-Bali didorong untuk melakukan sesuatu di tengah berbagi anjuran pembatasan fisik dan ruang gerak di ruang publik yang kian terbatas.
"Aktivitas organisasi selama satu tahun ini kami konsentrasikan dalam membantu penanganan Covid-19. Mulai dari distribusi sembako, masker, dan penguatan kerja sama dengan lembaga terkait," kata dia dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali, Senin ( 14/9/2020).
Jelang Galungan dan Kuningan, Peradah se-Bali kembali menggelar ngejot (berbagi) sebagai bagian dari program rutin yang digelar setiap enam bulan sekali menjelang perayaan Galungan dan Kuningan.
Melalui ngejot, momentum dan spirit Hari Suci Galungan dimaknai lebih konkret ke pawongan.
• Unud Dorong Berbagai Program Studi Terakreditasi Internasional
• Tak Pakai Masker, Dua Warga Tabanan Bayar Denda di Tempat
• Ramalan Zodiak 15 September 2020: Aries Rindu Rumah, Saldo Rekening Virgo Bertambah
"Namun ngejot kali ini berbeda, karena tidak sekadar menyumbang sembako, tapi juga menyadarkan warga untuk menggunakan masker," katanya.
Ngejot beberapa waktu lalu, kata dia, menyasar desa terisolir di Kintamani, Bangli, yakni Desa Subaya.
Ngejot menyasar 50 Kepala Keluarga (KK) warga dan lansia kurang mampu.
Sementara, sejak Minggu (14/9/2020), DPP Peradah Bali dan Pengurus Peradah se-Bali mendistribusikan 10.000 masker.
"Klaster Covid-19 diprediksi naik saat hari raya. Banyak yang berkumpul di kampung halaman. Kami mencoba mendistribusikan masker melalui jejaring organisasi pasemetonan hingga STT sebelum Galungan," imbuh pengajar di STAHN Mpu Kuturan Singaraja tersebut.
• Menjelang Hari Raya Galungan, Harga dan Pembeli Piranti Penjor di Bali Menurun
• Seorang Pasien Positif Covid-19 di RS PTN Unud Sempat Kabur, Begini Penjelasan Dirut
• Pakar Sebut BIN Dinilai Tak Boleh Memiliki Pasukan Pemukul, Begini Sebabnya
Sebelumnya, ngejot juga sudah digelar di berbeda titik di kabupaten/kota, seperti Denpasar, Karangasem, dan Klungkung.
Kabupaten lainnya biasanya diagendakan saat penampahan Galungan atau jelang Perayaan Kuningan.
"Kondisi di lapangan sulit ditebak. Situasional dengan situasi Covid-19. Jadi pengurus Peradah menyesuaikan untuk ngejot dan distribusi masker," tambahnya.
Selain membantu warga sembako dan masker, Peradah Bali juga memfasilitasi beberapa warga yang kurang mampu untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui program beasiswa.
Ketua DPK Peradah Bangli, I Ketut Eriadi menjelaskan, tantangan ngejot saat Galungan adalah memetakan bantuan ke desa-desa.
Karena imbauan untuk tidak berkumpul, hingga melakukan pertemuan dalam jumlah besar sehingga distribusi sembako di desa dilakukan melalui dari pintu ke pintu (door to door).
(*)