Tangani Krisis, Ari Dwipayana Sebut Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Tergantung dari 2 Faktor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Staf Khusus Presiden Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana saat ditemui dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah (Pengda) Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Bali di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Minggu (23/2/2020).

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemulihan ekonomi di masa pandemi, tidak berdiri sendiri karena tergantung pada  bekerjanya dua faktor yang lain yakni  penanganan kesehatan dan jaring perlindungan sosial.

Hal ini  disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden/ Sekjen Pengurus Pusat KAGAMA, AAGN Ari Dwipayana, kepada Tribun Bali, Senin (28/9/2020).

“Presiden Jokowi telah menggunakan strategi besar tersebut secara seimbang. Antara penanganan masalah kesehatan, memperkuat jaring perlindungan sosial, dan menyiapkan stimulus pemulihan ekonomi, yang diibaratkan seperti pergerakan gas, rem, dan kopling secara terukur. Pemulihan ekonomi tak bisa berjalan cepat, bila pengendalian Covid-19 tidak tertangani dengan baik dan cepat,” tegasnya.

Penanganan kesehatan, kata Ari, jelas menjadi prioritas utama pemerintah.

Ditangkap saat Edarkan Narkoba Jenis Baru dan Sabu, Ahmad Agung Didakwa Tiga Pasal

Cegah Pilkada Jadi Klaster Covid-19, Polres Badung Monitor Perkembangan Situasi

KABAR DUKA, Pan Godogan Meninggal di Usia 54 Tahun, Harumkan Tabanan Lewat Bidang Olahraga & Seni

Di sisi lain, pemerintah juga mengeluarkan jaring perlindungan sosial dengan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak.

Ekstensifikasi berbagai skema bantuan sosial, terutama yang bersifat cash transfer akan mendorong  konsumsi rumah tangga dan menggerakkan demands side.

“Skema perlindungan sosial, merupakan salah satu cara mempertahankan daya beli. Mulai dari skema bantuan PKH, bansos tunai,  BLT dana desa, kartu pra kerja, subsidi gaji, bansos produktif, program padat karya tunai dan sebagainya,” jelasnya.

Hal ini penting juga, untuk menjaga jaring pengaman sosial, supaya masyarakat tercukupi dulu kebutuhannya, yang harapannya turut meningkatkan konsumsi.

9 Program Perlindungan Sosial dari Pemerintah Selama Pandemi Covid-19

Update Covid-19 di Denpasar: Lagi, Satu Pasien Meninggal, Sembuh Bertambah 8 Orang, Positif 24 Orang

McD Kuta Beach Akan Tutup Setelah 20 Tahun Beroperasi, Satpol PP Badung Antisipasi Keramaian

Bersamaan dengan itu, pemerintah menyiapkan skema stimulasi ekonomi.

Ketiganya harus berjalan simultan dengan takaran yang cukup terukur dan keseimbangan terjaga.

Untuk menjalankan strategi besar ini, dibutuhkan manajemen dinamis.

Ari mencontohkan permasalahan di isu kesehatan, yang fokus menggunakan strategi testing, tracing, treatment, dan isolasi.

Menurutnya, hal ini bisa menjadi strategi besar menghasilkan rumusan penanganan Covid-19 dalam skala lokal.

“Setiap daerah seharusnya mempunyai informasi yang kuat, mengenai perkembangan kasus dan berusaha mencari cara untuk mengendalikannya. Sebuah pengendalian dilakukan di skala lokal harus berbasis data scientific,” ungkap alumnus Departemen Politik dan Pemerintahan UGM ini.

Brigjen Prasetijo Kenakan Seragam Polri saat Keluar Rutan, Dilimpahkan ke Kejari Kasus Djoko Tjandra

Reims Vs PSG, Icardi Borong 2 Gol Bawa Les Parisiens Menang dan Kylian Mbappe Jadi Tukang Servis

Jelang Pilkada, Kapolres Bangli Tegaskan Anggota Polri Wajib Jaga Netralitas 

Halaman
123

Berita Terkini