Mengapa Kunjungan Resmi Prabowo ke Amerika Menuai Pro dan Kontra, Berikut Ini Penjelasannya

Editor: Ady Sucipto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bertemu di Bali, Menhan Prabowo dan Menhan Australia Bahas Kerjasama Pertahanan

TRIBUN-BALI.COM, WASHINGTON DC -  Hari ini, Jumat (16/10/2020) pejabat Pentagon dijadwalkan akan menggelar pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Washington, Amerika Serikat. 

Sebelumnya, pada Kamis 15 Oktober 2020, Prabowo dalam kunjungannya ke AS mendapat kritik dari tujuh organisasi HAM karena mereka menyebut dengan dugaan keterlibatan langsung dalam pelanggaran hak asasi manusia. 

Diketahui, kunjungan Prabowo ke Amerika atas undangan resmi Menteri Pertahanan Mark Esper dan dijadwalkan bertemu dengan sejumlah petinggi Pentagon, termasuk Menhan Esper. 

Sambutan resmi terhadap Prabowo akan dilaksanakan Jumat (16/10/2020), menurut kantor berita Reuters.

Sebelumnya, Amerika memasukkan Prabowo dalam daftar hitam karena menilai Prabowo punya latar belakang pelanggaran HAM.

Larangan ini diterapkan di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama.

Prabowo, 68 tahun, mantan Komandan Kopassus, dituduh terlibat dalam pelanggaran hak asasi di sejumlah tempat termasuk dalam kerusuhan 1998 dan di Timor Leste.

Baca juga: Lakukan Kunjungan Kerja, Prabowo Subianto Akan Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan Menhan AS

Baca juga: Pakar Ini Ungkap Maksud Undangan Khusus Menhan AS ke Prabowo Berkaitan dengan Strategi Hadapi China

Baca juga: Beda Pendapat Prabowo dan Fadli Zon Soal UU Cipta Kerja, Pengamat Sebut Soal Idola Oposan

Prabowo Subianto pernah ditolak masuk Amerika pada Maret 2014 ketika hendak menghadiri wisuda putranya.

Prabowo yang menjabat komandan jenderal Kopassus pada ujung kekuasaan Soeharto banyak dituding terlibat penculikan aktivis dan mahasiswa.

Prabowo menyanggah keterlibatannya dalam pelanggaran HAM,

Dibela pejabat AS

Seorang pejabat tinggi kementerian pertahanan Amerika membela keputusan menyambut Prabowo di Pentagon.

"Prabowo diangkat sebagai menteri pertahanan oleh presiden terpilih Indonesia, negara ketiga terbesar di dunia," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya kepada kantor berita Reuters.

"Dia adalah mitra kami dari satu kemitraan sangat penting dan penting untuk melakukan kontak dengannya serta memperlakukannya sebagai mitra," tambah pejabat tersebut.

Dalam kunjungan ini, Prabowo dijadwalkan akan membicarakan kemungkinan pembelian pesawat tempur, langkah yang juga ingin dijajagi Rusia.

Halaman
123

Berita Terkini