TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejumlah masyarakat di Banjar Banda, Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali dibuat resah oleh matinya listrik selama berjam-jam, Sabtu (17/10/2020).
Hal itu karena banyak bisnis dan aktivitas masyarakat berpatok pada listrik.
Mulai dari penghobi ikan koi hingga aktivitas perkuliahan via daring.
Pihak PLN Gianyar beralasan padamnya listrik selama berjam-jam tersebut diakibatkan adanya kerusakan kabel.
Menurut sejumlah warga Banda, Minggu (18/10/2020) diketahui, padamnya listrik berlangsung selama dua kali.
Pemadaman pertama terjadi sekitar pukul 06.44 Wita hingga sekitar 10.00 Wita.
Baca juga: Tentang Pegawai Kontrak Seumur Hidup dalam UU Cipta Kerja, Ini Kata Menaker Ida Fauziyah
Baca juga: Warga Desa Kesiman Kertalangu Digugah untuk Semakin Melek Hukum & Kamtibmas di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Satu Keluarga di Desa Adat Peselatan Diberhentikan sebagai Krama karena Tak Lunasi Utang di LPD
Sementara pemadaman kedua terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 Wita hingga pukul 24.00 Wita.
Oleh karena durasi padamnya listrik relatif lama, warga pun sempat dibuat resah.
Bahkan seorang pecinta koi, Komang, yang memelihara ikan koi seharga ratusan ribu, sampai-sampai memindahkan ikan peliharaannya ke rumah temannya yang memiliki genzet.
Baca juga: Hasil Lengkap Kualifikasi MotoGP Aragon 2020, Ini Lima Pebalap Tercepat yang Siap Bersaing
Sebab kehidupan ikan koi dalam kolam sangat tergantung dengan filter supaya oksigen dalam kolam tetap terjaga.
Ketika filter kolam mati, maka kandungan oksigen dalam air tidak stabil dan menipis, sehingga dapat menyebabkan ikan koi stress lalu mati.
Baca juga: Hasil Liga Italia, AC Milan Tekuk Inter dan Pimpin Klasemen Sementara
Baca juga: Manchester United Hempaskan Newcastle 4-1
Baca juga: Dirjen Kemensos Apresiasi Program Inovasi Pemkab Klungkung
"Lumayan lama ini matinya, ikannya sudah mulai kekurangan gelembung dia. Untung ada teman yang punya genzet, jadi saya titipkan di sana, supaya tidak mati," ujarnya.
Tak hanya itu, warga setempat yang tengah mengikuti kuliah online juga terdampak.
Di mana handphone maupun laptop mereka kehabisan baterai dalam perkuliahan.
Tak sedikit dari mereka yang mendatangi rumah temannya yang tidak terkena dampak pemadaman.
Kelian Dinas Banjar Banda, Kadek Merta Anggara mengatakan, tidak seperti biasanya.
Baca juga: Diawali Cekcok Karena Ditolak Saat Minta Rujuk, Pria di Banjarmasin Ini Nekat Bakar Rumah Mertua
Baca juga: Satgas TMMD ke-109 Optimalkan Penyuluhan Cegah Alih Fungsi Lahan Pertanian di Banjar Biaung Denpasar
Baca juga: Kisah Warga di Perbatasan, Hidup Makin Sulit di Masa Pandemi Covid-19 dan Sejak Malaysia Lockdown
Di mana ketika ada pemadaman, dirinya selaku kepala lingkungan biasanya mendapatkan pemberitahuan, baik dalam bentuk surat ataupun pesan WhatsApp.
"Tidak ada pemberitahuan, kalau ada pasti akan disampaikan lewat pengeras suara kepada warga. Sebab bagaimanapun, listrik padam dalam waktu 30 menit saja sudah sangat berdampak sehingga perlu diberitahu ke masyarakat, supaya mereka melakukan persiapan. Tapi kali ini tidak ada pemberitahuan," ujarnya.
Merta berharap hal ini tidak terulang lagi.
Ia meminta pihak terkait jika ada pemadaman, supaya ada pemberitahuan sebelumnya sehingga ia bisa menyampaikan ke warga.
Baca juga: Viral! Warung Bakso Dibobol, Pencuri Sempat Masak Mie Ayam dan Mandi Lalu Bawa Kabur Pentol
Baca juga: Dirjen Kemensos Apresiasi Program Inovasi Pemkab Klungkung
Baca juga: Duet Jagoan Suzuki Tebar Ancaman Serius Bagi Lawan-lawannya di Aragon
"kalau sebentar-sebentar tidak apa, tapi kalau waktunya lama, mohon pemberitahuanlah" ujarnya.
Manager PLN Rayon Bali Timur, Billy Ramadhana, mengatakan pemadaman terjadi karena adanya perbaikan di saluran yang berlokasi di jalan Padat Karya, Prangsada, Blahbatuh akibat kerusakan kabel.
Jaringan listrik tersebut merupakan satu saluran dengan listrik.
Kata dia, pemadaman pertama dikarenakan proses perbaikan, sementara pemadaman kedua karena proses penormalan.
"Kemarin tidak ada pemberitahuan, karena pemadaman tidak terencanakan akibat kerusakan kabel. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat terkait proses perbaikan jaringan ini. Namun dengan perbaikan ini, kehandalan jaringan akan terjamin," ujarnya. (*)