TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng kembali mengembangkan sistem mina padi di Subak Kedu, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Sebanyak 8.000 ekor bibit ikan nila ditebar di areal persawahan dengan luas sekitar satu hektar, pada Kamis (19/11/2020).
Kepala DKPP Buleleng Gede Melandrat mengatakan, kedepan pihaknya memang telah merancang agar mina padi dapat dikembangkan di wilayah Desa Panji.
Desa tersebut dipilih karena memiliki sistem irigasi yang cukup baik, bahkan pengairannya juga cukup bersih.
Baca juga: Update Covid-19 di Bali, 19 November: Kasus Positif Bertambah 88 Orang, 66 Pasien Sembuh
Baca juga: Kasus Terkonfirmasi Covid-19 Bertambah Enam Orang, Buleleng Kini Masuk Zona Kuning
Baca juga: Sampah Medis di RSUP Sanglah Capai 1.000 Kg Per Hari
"Jadi sesuai arahan Bupati, Desa Panji kedepan akan dijadikan sebagai destinasi mina padi.
Dikembangkan budidaya yang ramah lingkungan, sehingga beras yang dihasilkan juga bebas dari psetisida.
Ini juga sekaligus untuk menggerakkan sektor pertanian di kawasan pinggiran kota.
Kalau ada desa lain yang berminat, kami juga siap mendukung," terangnya.
Dengan adanya sistem mina padi ini, Melandrat juga berharap dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi petani itu sendiri.
Sebab, selain dapat memanen beras, dalam kurun waktu enam bulan kedepan, ikan nila juga sudah bisa dipanen baik untuk dikonsumsi sendiri atau dijual.
Disamping itu, dengan adanya pengembangan mina padi ini, produksi ikan air tawar di Buleleng diharapkan ikut meningkat.
"Produksi ikan di Buleleng lebih rendah ketimbang konsumsinya. Untuk Lele saja biasanya harus di-support dari Jembrana atau Banyuwangi. Sementara konsumsi ikan air tawar di Buleleng sebenarnya cukup tinggi. Sehingga dengan adanya sistem mina padi ini, diharapkan produksi ikan air tawar juga ikut meningkat," jelasnya.
Sementara Perbekel Desa Panji, Made Mangku Ariawan mengatakan, apabila ikan nila yang ditebar dalam sistem mina padi ini sudah bisa dipanen, rencananya pihaknya akan mengolah ikan tersebut menjadi produk makanan dendeng asap ikan nila, yang diolah oleh kelompok ibu-ibu PKK yang ada di desa tersebut.
Produk selanjutnya akan dijual melalui BumDES.
Baca juga: Diawali Hujan Deras dan Angin Kencang, Fenomena Hujan Es Terjadi di Desa Pelaga Badung
Baca juga: Kapolri Idham Azis Akan Memasuki Masa Pensiun, Berikut Daftar Kandidat Calon Penggantinya
Baca juga: Pegawai Sabet Tangan Bos Pakai Pisau, Emosi Sering Dicaci
"Dendeng asap ikan nila ini nanti akan menjadi makanan khas Desa Panji. Termasuk sistem mina padinya tentu akan terus kami kembangkan. Produk makanannya akan kami kemas sesuai standar makanan, sehingga bisa memberikan value untuk masyarakat di desa," ucapnya.