Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Gathering Kepariwisataan Implementasi Protokol Kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) Menuju Pariwisata Kabupaten Badung Berkualitas di Kecamatan Kuta Selatan, yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Badung merupakan penyelenggaraan kedua diadakan di Intercontinental Bali Resort, Kamis (3/12/2020).
Kegiatan gathering digelar secara hybrid (offline dan online) dihadiri sejumlah stakeholder pariwisata Kecamatan Kuta Selatan.
Bagi peserta yang ikut secara offline atau tatap muka langsung pihak penyelenggara menerapkan protokol kesehatan ketat mulai dari 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).
Baca juga: Seringkali Memiliki Dampak Besar, Begini Cara Mengatasi Efek dari Peristiwa Traumatis
Baca juga: Beraksi di 4 TKP, Spesialis Pencurian di Counter HP di Denpasar Ini Berakhir di Balik Jeruji Besi
Baca juga: Ditangkap Bawa 67 Paket Sabu, Irawan Menerima Dipidana Bui 12 Tahun Penjara
Selain itu seluruh peserta dilakukan tes cepat Covid-19 atau rapid test sebelum masuk ke ruangan kegiatan.
Hanya hasil rapid tes non reaktif yang diperbolehkan memasuki ruangan dan mengikuti kegiatan acara.
Peserta berasal dari stakeholder pariwisata di Kecamatan Kuta Selatan.
Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Cokorda Raka Darmawan, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Badung Sang Nyoman Sutena, I Ketut Jaman selaku Tim Ahli Pembangunan Provinsi Bali Bidang Pariwisata dan Ketua DPC PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya.
Baca juga: Perancang Busana Asal Paris, Christian Dior Diwajibkan Pakai Kain Endek Para Perajin di Bali
Baca juga: Kabar Duka, Dokter Sardjono Meninggal Karena Covid-19, Selang Beberapa Jam Istrinya Menyusul Tiada
Baca juga: Sempat Terbengkalai, Tukad Bembeng Gianyar Disulap Jadi Objek Wisata
Pada Gathering Kepariwisataan terdapat sesi talkshow dengan narasumber disebutkan di atas sebelumnya, setelah penyampaian materi oleh masing-masing narasumber dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
"Gathering hari ini untuk yang kedua kali dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Badung yang dananya bersumber dari dana hibah pariwisata Kemenparekraf. Kenapa kami melakukan ini, tidak semata-mata ingin agar dana itu terserap kemudian kegiatannya dilakukan di hotel mewah setelah selesai kita pulang tidak dapat apa-apa," ujar Cok Darmawan sapaan akrab dari Cokorda Raka Darmawan.
Ia menambahkan tujuan kenapa kita lakukan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan yang harus kita lakukan paling sederhana sebelum adanya vaksin adalah kita wajib tanpa terkecuali harus menerapkan protokol kesehatan itu dengan sebaik-baiknya.
"Tanpa terkecuali di mana pun, tidak hanya di tempat kegiatan, tidak hanya ketika melakukan pekerjaan di kantor, ketika kita keluar dari rumah melakukan kegiatan. Wajib kita melakukan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) disetiap tempat ini penting," tegasnya.
Ia menambahkan Pemkab Badung menekankan pada 5 Pillar terkait New Normal yaitu: Contactless, Cleanliness, Healthiness, Safetiness dan Extra Mile.
“Melalui Badung SIAP (Sehat, Innovatif, Adaptif dan Produktif) pembukaan kembali ekonomi sektor pariwisata di Kabupaten Badung akan dapat digulirkan dengan penuh keyakinan, mengembalikan kepercayaan pasar domestik dan internasional untuk bisa kembali seperti sedia kala.” ungkap Cok Darmawan.
Dalam sesi talkshow Kadispar Provinsi Bali, Putu Astawa menekankan bagaimana sekarang ini dapat berlibur dengan aman dan nyaman tentunya menerapkan protokol kesehatan.
"Merujuk kepada Satgas Covid-19 Nasional mari kita berliburan dengan aman dan nyaman tanpa kerumunan. Karena antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi harus berjalan secara seimbang, oleh karena itu kami akan senantiasa untuk melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk terutama untuk membuktikan bahwa setiap wisatawan yang datang itu memastikan mereka sudah membawa surat keterangan sehat bebas Covid-19," jelas Putu Astawa.
Demikian juga disetiap hotel kami melakukan pengawasan bagaimana penerapan protokol kesehatan, yang penting lagi bagaimana secara internal wisatawan sangat care dengan kesehatannya itu sendiri selain juga secara eksternal penerapan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Satgas beserta jajarannya sampai ke lini yang terbawah.
Kami selalu mengingatkan kepada seluruh stakeholder pariwisata agar selalu siap mengantisipasi peningkatan kedatangan wisatawan domestik ke Bali saat libur Natal dan Tahun Baru.
"Kalau kami pantau mulai dari hotel, transportasi sampai ke obyek-obyek wisata di Bali kita sudah tes case pada saat kita memobilisasi 4.400 wisatawan lokal melalui program we love Bali itu untuk memastikan kesiapan mereka (hotel, obyek wisata dan transportasi) selama inu astungkara penerapannya sudah bagus sekali," ungkapnya.
Bagaimana mengantisipasi peningkatan wisatawan domestik saat libur Natal dan Tahun Baru apakah PHRI Badung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 berbasis CHSE?
Ketua DPC PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyampaikan anggota PHRI Badung sangat siap untuk menyambut liburan Natal dan Tahun Baru khususnya wisatawan domestik.
"Kita buktikan Oktober lalu libur panjang Maulid Nabi SAW berjalan sangat baik dan tidak ada klaster baru. Artinya anggota kita sudah menerapkan protokol kesehatan dengan sangat baik dan tentu nanti di liburan Natal dan Tahun Baru akan terjadi peningkatan. Kami harapkan semuanya stakeholder pariwisata bisa menjaga implementasi protokol kesehatan dengan baik agar bisa membangun kepercayaan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk datang ke Bali," imbuh Suryawijaya.
Penyelenggaraan Gathering Kepariwisataan akan dilakukan di Kecamatan Kuta dilaksanakan dua kali yang pertama dilaksanakan di Patra Bali Resort and Villas pada tanggal 8 Desember dan yang kedua dilaksanakan di Padma Hotel Legian pada tanggal 10 Desember.
Sementara di Kecamatan Kuta Utara, dilaksanakan di Trans Resort Hotel pada tanggal 15 Desember dan di Alila Hotel pada tanggal 17 Desember 2020.
Adapun jumlah peserta yang mengikuti kegiatan tersebut di setiap kecamatan diperkirakan berjumlah 75 orang. Bila kuota peserta tiap kecamatan seluruhnya bisa terpenuhi, maka jumlah total keseluruhan peserta akan berjumlah 450 orang.(*)