Polisi Surabaya Tembak Dua Begal Motor yang Tega Bacok Korbannya
TRIBUN-BALI.COM, SURABAYA - Jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya menangkap dua pelaku kasus begal ojek pangkalan yang ditemukan tewas di Jalan Pragoto, Surabaya, Jawa Timur, pada April 2019 lalu
Bahkan kedua pelaku itu terpaksa ditembak kakinya oleh polisi karena mencoba kabur saat ditangkap.
Dua dari tiga pelaku itu dibekuk unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya pada lokasi yang berbeda.
Slamet warga Dusun Ngansangan Desa Pasarenan, Kedundung, Sampang Madura dan Sakur warga Dusun Anjir, Pasarenan, Kedundung, Sampang atau Kos di Bendul Merisi Gg Makam, Surabaya.
Sakur ditangkap di rumah kosnya, sedangkan Slamet diringkus saat berada di jalanan.
Mereka bersama seorang temannya yang DPO tega beraksi hingga menghabisi nyawa Kariyadi (45), warga Sidoarjo yang biasa mangkal di pangkalan ojek Terminal Purabaya.
Baca juga: Ibu Korban Kasus Begal Sadis Murka & Pukul Pelaku Pakai Botol: Nggak Ada Maaf, Harus Dihukum!
Baca juga: Pelaku Begal Sadis Ditangkap Setelah Live di Facebook, Tusuk Korban di Leher dan Dada
Baca juga: Cewek Dipepet Komplotan Begal, Motor Korban Dirampas
"Kami mengidentfikasi rekaman CCTV yang dulu merekam aksi komplotan ini. Kemudian kami lakukan penangkapan setelah hampir dua tahun dinyatakan buron," kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ambuka Yudha Hardi Putra, Sabtu (9/1/2021).
Dari hasil penyidikan, kedua tersangka ini berperan sebagai eksekutor.
Slamet nekat membacok korban karena mempertahankan sepeda motornya dari aksi komplotan tersebut."Satu pelaku yang berperan sebagai penumpang ojek sedang dalam buruan kami," imbuhnya.
Polisi menyebut, aksi komplotan ini terjadi beberapa kali.
Bahkan, kedua pelaku yang ditangkap itu merupakan residivis kasus serupa dengan modus yang sama.
"Motor hasil kejahatan dibawa ke Madura. Penadahnya tidak tentu," terang Ambuka.
Setiap beraksi pelaku selalu melakukan kekerasan, dan ini merupakan kali pertama komplotan ini memakan korban jiwa.
"Pengakuannya setiap beraksi sajam jenis celurit itu digunakan untuk menakut-nakuti korban. Namun saat di TKP Pragoto, korban berusaha mempertahankan sepeda motornya dan berteriak. Pelaku yang panik langsung menyabetkan celurit itu ke dada korban," tandasnya.