"Bentuk dari KIPI sendiri contohnya ruam-ruam berwarna merah pada kulit, nyeri, demam dan bahkan kadang-kadang bisa shok. Dan kejadian KIPI bisa saja terjadi di luar jangkauan waktu 30 menit," ungkapnya.
Suarjaya menambahkan, jika mengalami hal tersebut agar langsung datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
"Jika mengalami gejala seperti itu setelah mengikuti vaksinasi, agar langsung melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan terdekat," lanjutnya.
Ia juga menerangkan, namun biasanya waktu krusial dari efek penyuntikan vaksin maksimal 30 menit.
Dan ketika Gubernur Koster dalam ruangan observasi selama 30 menit tidak merasakan apapun sama halnya dengan Kadiskes Provinsi Bali yang juga tidak merasakan efek negatif dari penyuntikan vaksin Covid-19.
"Dan selama disuntikkan vaksin covid-19 virus saya tidak merasakan apapun bahkan jika dibandingkan ketika digigit oleh semut itu lebih terasa sakit atau gatal tapi ketika di vaksin saya tidak merasakan sakit atau efek negatif apapun," kata dia.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Denpasar Dimulai Besok, Vaksin Sinovac Mulai Didistribusikan ke 17 Fasyankes
6. Sasaran mencapai 2.999.400
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya melaporkan tujuan dari vaksinasi Covid-19 ini untuk membentuk kekebalan kelompok, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan, dan menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial, serta ekonomi.
"Dalam vaksinisasi ini, kami juga akan menyasar pemberian vaksin yang jumlahnya mencapai 2.999.400," kata dia.
"Secara rinci akan diberikan kepada Tenaga Kesehatan dan Tenaga Penunjang Faskes, termasuk Tenaga Tracing sebanyak 30.320, kemudian diberikan kepada Pelayan Publik seperti TNI, POLRI, Satpol PP, Guru, hingga Aparat Hukum sejumlah 263.389," kata dia,
"Dilanjutkan diberikan ke Masyarakat Rentan (geo spasial, sosial ekonomi, red) sebanyak 1.290.243, dan diberikan kepada Masyarakat dan Pelaku Ekonomi sejumlah 854.756, serta yang tidak ketinggalan pemberian vaksin ini juga menyasar Masyarakat Rentan (Lansia, red) yang jumlahnya mencapai 560.782," jelas Suarjaya.
Untuk sasaran awal, kata dia, pemberian vaksin ini akan dilakukan kepada orang yang berusia 18-59 tahun, dan berikutnya disusul usia 60 tahun.
Suarjaya menegaskan pasca vaksinasi di Provinsi Bali ini, kemudian para tenaga kesehatan di Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kota Denpasar yang terlebih dahulu mendapatkan vaksin Covid-19 ini.
"Mengenai jumlahnya, untuk di Kabupaten Badung mencapai 5.533 Tenaga Kesehatan yang siap menjalani vaksin, dilanjutkan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Gianyar mencapai 4.231, kemudian Kota Denpasar sebanyak 12.032 Tenaga Kesehatan yang siap menjalani vaksin," kata dia.
Baca juga: Ini Kata Raffi Ahmad saat Jalani Vaksinasi Covid di Istana Kepresidenan Bismillahirrahmanirrahim
7. Bali prioritas penanganan Covid-19
Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan Bali menjadi prioritas dalam penanganan Covid-19, karena Bali menjadi destinasi pariwisata dunia.
Untuk itu, pemerintah pusat sudah menyiapkan porsi yang cukup banyak vaksinnya untuk Bali dengan harapan besar Pandemi Covid-19 ini berakhir.
"Kita bisa kembali melakukan upaya-upaya percepatan peningkatan ekonomi di Provinsi Bali," kata dia.
"Kita lihat semua pariwisata Bali dan ekonomi Bali sangat terpukul akibat pandemi ini, sehingga kita berdoa agar pandemi ini berakhir, kegiatan vaksin berjalan lancar, masyarakat kita sehat, dan kita semua bisa kembali melakukan upaya-upaya percepatan peningkatan ekonomi di Provinsi Bali," ujar Koster. (*)